Powered By Blogger

Materi Kesehatan

Thursday, October 31, 2013

PROSES PENUAAN



A.    PENGERTIAN PROSES MENUA
Menua adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan ( graduil ) kemampuan jaringan untuk memperbaiki atau mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap injury termasuk adanya infeksi ( Paris Constantinides, 1994 ).
Proses penuaan merupakan proses yang berhubungan dengan umur seseorang. Semakin bertambah umur semakin berkurang fungsi-fungsi organ tubuh. Hal ini dapat kita lihat dari perbandingan struktur dan fungsi organ antara manusia yang berumur 70 tahun dengan mereka yang berumur 30 tahun yaitu :
- berat otak 56%
- Aliran darah ke otak 80%
- CardiacOutput 70 %
- Jumlah glomerulus 56%
- Glomerular filtration rate 69%
- Vital capacity 56%
- Asupan O2 selama olahraga 40%
- Jumlah dari axon pada saraf spinal 63%
- Kecepatan pengantar inpuls saraf 90%
- Berat badan 88%
Adapun faktor yang mempengaruhi proses penuaan tersebut dapat dibagi atas dua bagian yaitu :
  1. Faktor genetik, yang melibatkan :
- “ jam gen “
- Perbaikan DNA
- Respon terhadap stress
- Pertahanan terhadap antioksidan
  1. Faktor lingkungan, yang melibatkan:
- pemasukan kalori
- penyakit-penyakit
- Stress dari luar (misalnya : radiasi, bahan-bahan kimia)
B.     TEORI-TEORI PROSES MENUA
1.      TEORI BIOLOGIS
Penuaan merupakan proses secara berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan mengakibatkan perubahan yang berakhir dengan kematian. Penuaan juga menyangkut perubahan struktur sel, akibat interaksi sel dengan lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan perubahan generatif.
a.       Teori Genetik Clock
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk species-species tertentu. Tiap species mempunyai didalam sel intinya satu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu.
b.      Teori Mutasi Somatik
Menurut teori ini, menua disebabkan kesalahan yang beruntun dalam waktu lama dalam transkripsi dan translasi. Kesalahan tersebut menyebabkan terbentuknya enzim yang salah dan berakibat metabolisme yang salah sehingga mengurangi fungsional sel, walaupun dalam batas-batas tertentu kesalahan dalam pembentukan RNA dapat diperbaiki, namun kemampuan memperbaiki diri terbatas pada transkripsi yang tentu akan menyebabkan kesalahan sintetis protein atau enzim yang dapat menimbulkan metabolit berbahaya.
c.       Teori Auto Immune
Dalam teori ini dijelaskan bahwa, didalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
d.      Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat beregenerasi. Di dalam tubuh yang bersiap merusak, dapat dinetralkan dalam tubuh oleh enzim atau senyawa non enzim contohnya : Vit C betakorotin, Vit E.
e.       Pemakaian dan Rusak
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah ( rusak ).
f.       Teori “immunology slow virus”
Sistem imun menjad kurang efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
g.      Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang bisa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres sel-sel tubuh lelah terpakai.
h.      Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kalogen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis, kekakuan dan hilangnya fungsi.
i.        Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel itu mati.
2.      TEORI KEJIWAAN SOSIAL
a.       Teori Aktivitas
Teori nini menyatakan bahwa lansia yang sukses adalah mereka yang aktiff dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
b.      Kepribadian berlanjut
Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada lansia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki.
c.       Teori pembebasan
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lansia menurun, baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda, yakni :
1.      Kehilangan peran
2.      Hambatan kontak sosial
3.      Berkurangnya komitmen
3.      TEORI PSOKOLOGIS
Teori-teori psikologis dipengaruhi juga oleh biologi dan sosiologi salah satu teori yang ada. menurut Hanghurst ( 1972 ) setiap individu harus memperhatikan tugas perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia dan sukses.

4.      TEORI KESALAHAN GENETIK
dr Afgel berpendapat bahwa proses menjadi tua ditentukan oleh kesalahan sel genetik DNA dimana sel genetik memperbanyak diri ( ada  yang memperbanyak diri sebelum pembelahan sel ) sehingga mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang berakibat pula dengan terhambatnya pembentukan sel berikutnya sehingga mengakibatkan kematian sel.
5.      RUSAKNYA SITEM IMUN TUBUH
Mutasi yang tterjadi secara berulang mengakibatkan kemampuan sistem imun untuk mengenali ditinya berkurang, menurun mengakibatkan kelainan pada sel, dianggap sel asing sehingga dihancurkan, perubahan inilah terjadi peristiwa autoimun.
C.     MASALAH FISIK, PSIKOLOGIS, DAN SOSIAL PADA LANJUT USIA
Perubahan – perubahan secara fisik mauppun mental banyak terjadi pada saat seseorang memasuki usia lanjut, seperti adanya uban, penglihatan berkurang, tanggalnya gigi, pikkun dan depresi atau merasa dikucilkan ( Wirakusumah, 2000 ). Banyak perubahan fisik pada masa tua adalah berkurangnya fungsi panca indra, keterbatasan kemampuan melaksanakan sesuatu karena turunnya kemampuan motorik, perubahan penampilan fisik yang mempengaruhi peran status ekonomi dan sosial serta kemunduran efisiensi integratif susunan saraf pusat.
Faktor yang memperngaruhi dari segi psikologis adalah :
1.      Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia
2.      Tradisi dan budaya yang kurang menunjang, serta diperkuat oleh sikap keluarga dan masyarakat
3.      Kurangnya variasi dalam kehidupan, sehingga menumbuhkan kelelahan dan kebosanan
4.      Ditinggalkan oleh pasangan (Kartinah & Sudaryanto, 2008).
Perubahan tersebut dibedakan menjadi 5 tipe kepribadian yaitu :
1.      Tipe kepribadian kontruktif
2.      Tipe kepribadian mandiri
3.      Tipe kepribadian tergantung
4.      Tipe kepribadian bermusuhan
5.      Tipe kepribadian kritik diri

1.      PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA
a.       Permasalahan yang berkaitan dengan pencapain kesejahteraan lansia
Masalah tersebut antara lain :
1.      Ketidak berdayaan fisik sehingga menyebabkan ketergantungan pada orang lain
2.      Ketidak pastian ekonomi sehingga membutuhkan perubahan total dalam pola hidup
3.      Membuat teman baru untuk mendapat pengganti mereka yang telah meninggal/pindah
4.      Mengembangkan aktivitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak
5.      Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa

b.      Masalah kesehatan utama
Masalah kesehatan utama yang sering timbul dalan gangguan kesehatan pada lansia antara lain :
1.      Penyakit jantung
2.      Penyakit keganasan : ca
3.      Penyakit ginjal
4.      Penyakit paru akut seperti : pneumonia, edema paru
5.      Penyakit vaskular seperti : CVA, penyakit pembuluh perier
6.      COPD atau PPOM ( penyakit paru obtruksi menahun)
7.      Arthritis
8.      Kelainan pada kulit dan kecelakaan
c.       Peningkatan stresor
Hal ini dapat disebabkan oleh : adanya hemiplegi, defisit sensorik, hospitalisasi, tinggal dirumah perawatan, kesulitan berbicara, kehilangan, pemindahan benda yang memiliki arti dan cara kerja yang tidak bisa dilakukan sebagaimana pada waktu dahulu.
d.      Respon obat
Permasalahan yang berkaitan dengan respon obat pada lannjut usia banyak faktor yang mempengaruhi diantarannya adalah :
1.      Menurunnya absorbsi obat, hal ini disebabkan oleh menurunnya NCL asam lambung dan perubahan pergerakan gastrointestinal
2.      Perubahan distribusi obat, hal ini disebabkan oleh menurunnya serum albumin yang mengikat obat dan tersimpannya obat pada jaringan lemak
3.      Perubahan metabolisme obat, akibat menurunnya aktifitas enzim hati
4.      Menurunnya ekskresi obat, terjadi akibat menurunnya aliran darah ke ginjal, menurunnya kecepatan filtrasi glomerulus dan menurunnya beberapa fungsi tubulus ginjal.

e.       Post power sindrom
Merupakan keadaan mal adjusment mental dari seseorang yang mempunyai kedudukan “dari ada menjadi tidak ada” dan mennunjukan gejala-gejala diantaranya frustasi, depresi dan lainnya pada orang yang bersangkutan.
Ada 4 faktor yang harus diperhatikan
1.      Perkembangan kepribadian yabg kurang dewasa
2.      Kedudukan yang relatif memberikan kekuasaan dan kepuassan
3.      Proses kehilangan kedudukan uang relatiff cepat
4.      Lingkungan yang mungkin memberikan suasana terhadap timbulnya post power sindrom.
f.       Masalah gizi lansia
Bentuk masalah gizi yang banyak ditemui pada lansia adalah sebagai berikut :
a.       Gizi berlebih (obesitas)
b.      Kurang gizi
c.       Osteoporosis
d.      Anemia gizi
Adapun proses penuaan yang premature tersebut dapat kita lihat pada:
- Werner’s syndrome
- Cockayne syndrome (CS)
- Ataxia telangiectasia (AT)
- Hutchinson – Gilford progeria syndrome.
Faktor internal adalah radikal bebas, hormon yang berkurang, proses glikosilasi, metilasi, apoptosis, sistem kekebalan yang menurun, dan gen.
Faktor eksternal yang utama ialah gaya hidup tidak sehat, diet tidak sehat, kebiasaan salah, polusi lingkungan, stres dan kemiskinan.

Muslimedica - Menurut Dr. Maria Sulindro, direktur medis Pasadena anti-aging, AS, Proses penuaan tidak terjadi serta merta melainkan secara bertahap dan secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 fase.
fase 1
Pada saat mencapai usia 25-35 tahun. Pada masa ini produksi hormone mulai berkurang dan mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan. Tubuh pun masih bugar terus.
Fase 2
Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%. Tubuh pun mulai mengalami penuaan. Pada masa ini, mata mulai mengalami rabun dekat sehingga perlu menggunakan kacamata berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina tubuh pun berkurang. Bila pada masa ini dan sebelumnya, anda melakukan gaya hidup yang tidak sehat bisa berisiko terkena kanker.
Fase 3
Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah berkurang hingga akhirnya berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami masa yang disebut menopause sedangkan kaum pria mengalami masa andropause. Pada masa ini kulit  pun menjadi kerung karena mengalami dehidrasi, tubuh menjadi cepat capek. Berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit jantung koroner mulai menyerang.


No comments:

Post a Comment