Enzim dan Koenzim
1. Pngertian
Enzim
adalah biomolekul berupa protein yang berfungsi
sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi)
dalam suatu reaksi kimia organic
Ada 2 jenis
enzim berdasarkan lokasi aktivitasnya :
· ENDOENZIM
: fungsi katalisanya di dalam sel
· EKSOENZIM
: fungsi katalisanya di luar sel
Koenzim adalah suatu molekul organik
yang merupakan kobaktor non protein dari enzim, yang dibutuhkan untuk fungsi
katalitiknya. Kobaktor enzim walaupun jumlahnya kecil dalam sel tetapi sangat
esensial bagi kerja beberapa enzim, dan oleh karena itu memegang peranan.
Contoh koenzim mencakup NADH, NADPH dan adenosina trifosfat. Gugus kimiawi yang dibawa mencakup ion hidrida (H–) yang dibawa oleh NAD
atau NADP+, gugus
asetil yang dibawa oleh koenzim A, formil,
metenil, ataupun gugus metil yang dibawa oleh asam folat, dan gugus
metil yang dibawa oleh S-adenosilmetionina. Beberapa koenzim seperti riboflavin, tiamina, dan asam folat adalah vitamin.
2. Struktur
Struktur
enzim terdiri dari 3 komponen utama :
a. APOENZIM
(Tidak Aktif)
Merupakan
senyawa protein dengan struktur kimia tertentu, di mana reaksi biokomiawi
berlangsung.
b. KOENZIM
(Tidak Aktif)
Koenzim
merupakan bagian enzim yang bersifat reaktif. Koenzim mempunyai struktur kimia
tertentu yang telah diketahui. Ada 3 koenzim utama yaitu : difosfopiridin
nukleotida (DPN), adenosin triposfat (ATP), koenzim A (CoA).
c. AKTIVATOR
(KOFAKTOR)
Aktifator
adalah bagian enzim yang berupa kation logam tertentu.
3. Fungsi
enzim
a. Enzim
berperan dalam transduksi signal dan regulasi sel, seringkali melalui enzim
kinase dan fosfatase.
b. Enzim
juga berperan dalam menghasilkan pergerakan tubuh, dengan miosin menghidrolisis
ATP untuk menghasilkan kontraksi otot (Hunter, 1995).
c. Enzim
menentukan langkah-langkah apa saja yang terjadi dalam lintasan metabolisme
ini.
d. Tanpa
enzim, metabolisme tidak akan berjalan melalui langkah yang teratur ataupun
tidak akan berjalan dengan cukup cepat untuk memenuhi kebutuhan sel
4. Mekanisme
kerja enzim
Molekul selalu bergerak dan bertumbukan satu sama
lain. Jika suatu molekul substrat menumbuk molekul enzim yang tepat, maka akan
menempel pada enzim.Tempat menempelnya molekul substrat pada enzim disebut sisi
aktif. Kemudian terjadi reaksi dan terbentuk molekul produk. Ada 2 teori
mengenai kerja enzim, yaitu:
a.
Teori gembok anak kunci (key-lock)
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja Gambar 3.4 A) Substrat sesuai dengan sisi aktif seperti gembok kunci dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk tertentu yang hanya sesuai untuk satu jenis substrat saja Gambar 3.4 A) Substrat sesuai dengan sisi aktif seperti gembok kunci dengan anak kuncinya. Hal itu menyebabkan enzim bekerja secara spesifik. Jika enzim mengalami denaturasi (rusak) karena panas, bentuk sisi aktif berubah sehingga substrat tidak sesuai lagi. Perubahan pH juga mempunyai pengaruh yang sama.
b. Teori cocok terinduksi (induced fit).
Sisi aktif enzim lebih fleksibel dalam menyesuaikan struktur substrat. Ikatan antara enzim dan substrat dapat berubah menyesuaikan dengan substrat.
Sisi aktif enzim lebih fleksibel dalam menyesuaikan struktur substrat. Ikatan antara enzim dan substrat dapat berubah menyesuaikan dengan substrat.
Enzim dapat bekerja dengan beberapa cara, yang
kesemuaannya menurunkan ΔG
- Menurunkan energi aktivasi dengan menciptakan suatu lingkungan yang mana keadaan transisi terstabilisasi (contohnya mengubah bentuk substrat menjadi konformasi keadaan transisi ketika ia terikat dengan enzim.)
- Menurunkan energi keadaan transisi tanpa mengubah bentuk substrat dengan menciptakan lingkungan yang memiliki distribusi muatan yang berlawanan dengan keadaan transisi.
- Menyediakan lintasan reaksi alternatif. Contohnya bereaksi dengan substrat sementara waktu untuk membentuk kompleks Enzim-Substrat antara.
- Menurunkan perubahan entropi reaksi dengan menggiring substrat bersama pada orientasi yang tepat untuk bereaksi. Menariknya, efek entropi ini melibatkan destabilisasi keadaan dasar, dan kontribusinya terhadap katalis relatif kecil.
5. Faktor-faktor
yang mempengaruhi
a.
Temperatur,
makin tinggi makin cepat, sampai suhu optimum, diatas suhu optimum menurunkan
kecepatan
b.
pH,
optimum pada pH: 5 – 9
c.
Konsentrasi
enzim: penambahan kosentrasi tidak menambah kecepatan (yang penting ada)
d.
Konsentrasi
substrat: makin tinggi makin cepat
e.
Inhibitor:
menghambat reaksi
6. Klasifikasi
dan tatanan enzim
Untuk
kepentingan penelitian, penamaan enzim didasarkan pada ketentuan yang
disepakati dalam IUBMB (International Union of Biochemistry and Molecular
Biology), dengan mengadopsi sebuah system yang kompleks namun tidak
meragukan bagi peristilahan enzim yang berdasarkan mekanisme reaksi (Santosa,
2010).
Adapun
ketentuan itu adalah :
1. Reaksi
dan enzim yang mengkatalisisnya membentuk enam kelas, dan masing-masing kelas
mempunyai 4 hingga 13 subkelas.
2. Nama
enzim terdiri atas 2 bagian. Nama pertama menunjukkan substratnya. Nama kedua,
yang berakhir dengan akhiran –ase, menyatakan tipe reaksi yang
dikatalisis.
3. Informasi
tambahan, bila diperlukan untuk menjelaskan reaksi, dapat dituliskan dalam
tanda kurung di bagian akhir; misalnya enzim yang mengkatalisis reaksi L-malat
+ NAD+ = piruvat + CO2 + NADH + H+ diberi nama 1.1.1.37 L-malat:NAD+
oksidoreduktase (dekarboksilasi)
4.
Setiap enzim mempunyai nomor kode (EC) yang menandai tipe reaksi
berkenaan dengan kelas (digit pertama), subkelas (digit kedua) dan subsubkelas
(digit ketiga). Digit keempat adalah untuk enzim spesifik.
Sedangkan
penggolongan enzim didasarkan pada tempat bekerjanya, substrat yang
dikatalisis, daya katalisisnya, dan cara terbentuknya. Adapun
penggolongannya sebagai berikut (Sumarsih, 2008)
1.
Berdasarkan tempat bekerjanya
a.
Endoenzim
b.
Eksoenzim
2.
Berdasarkan daya katalisis
a.
Oksidoreduktase
b.
Transferase
c.
Hidrolase
d.
Liase
e.
Isomerase
f.
Ligase
g.
Enzim lain dengan tatanama berbeda
3.
Berdasarkan cara terbentuknya
a.
Enzim konstitutif
b.
Enzim adaptif
No comments:
Post a Comment