Powered By Blogger

Materi Kesehatan

Thursday, October 3, 2013

7 Model Keperawatan



A.    Faye G. Abdellah
Menurut Faye Abdellah,menjelaskan bahwa konsep keperawatan merupakan manusi yang pada intinya adalah memberikan kebutuhan sevara fisik,emosi,intelektuak,sosial dan spritual bagi para pasien maupun keluarga. Penekanan masalah pasien menentukan perawatan yang dibutuhkan.
Ini akan berarti pelayanan keperawatan yang komprehensif, ini akan mencakup:
1.      Menyadari masalah merawat pasien.
2.      Menentukan tindakan yang tepat untuk mengambil dalam hal prinsip-prinsip keperawatan yang relevan.
3.      Memberikan perawatan kontinius total kebutuhan kesehatan individu.
4.      Memberikan perawatan lanjutan untuk menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan dan memberikan keamanan langsung bagi individu.
5.      Mengatur total rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan individu pasien.
6.      Membantu individu untuk menjadi diri lebih mengarahkan dalam mencapai atau mempertahankan negara yang sehat pikiran dan tubuh.
7.      Memerintahkan personil perawat dan keluarga untuk membantu individu lakukan untuk dirinya sendiri yang ia dapat dengan keterbatasan itu.
8.      Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah emosional.
9.      Bekerja dengan bersekutu kesehatan profesional dalam perencanaan untuk kesehatan yang optimal pada lokal,, nasional dan internasional kebutuhan negara.
10.  Melakukan evaluasi dan penelitian untuk meningkatkan teknik keperawatan dan untuk mengembangkan teknik baru untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan rakyat

Asuhan keperawatan untuk Abdellah adalah melakukan sesuatu untuk orang atau memberikan informasi kepada orang tersebut dengan tujuan memenuhi kebutuhan, meningkatkan atau memulihkan-membantu kemampuan diri atau mengurangi penurunan.
teorinya juga menyatakan bahwa kebutuhan perawat pengetahuan tentang ilmu pengetahuan dasar dan keterampilan perawatan khusus, serta keterampilan pengetahuan dalam psikologi komunikasi, pertumbuhan dan perkembangan sosiologi dan hubungan interpersonal.
berikut 11 keterampilan yang seorang perawat harus memiliki, mencakup :
1.      status Pengamatan status kesehatan
2.      Keterampilan komunikasi
3.      Aplikasi pengetahuan
4.      Pengajaran pasien dan keluarga
5.      Perencanaan dan organisasi kerja
6.      Penggunaan bahan-bahan sumber daya
7.      Penggunaan sumber daya personil
8.      Pemecahan masalah
9.      Arah pekerjaan ke orang lain
10.  Terapi penggunaan diri
11.  Prosedur Perawatan

Tipologi Dari 21 Masalah Keperawatan :
1.      Untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan fisik.
2.      Untuk mempromosikan kegiatan yang optimal: olahraga, istirahat, dan tidur.
3.      Untuk mempromosikan keselamatan melalui pencegahan kecelakaan, cedera, atau trauma lain dan melalui pencegahan penyebaran infeksi.
4.      Untuk menjaga mekanika tubuh yang baik dan benar dan mencegah deformitas.
5.      Untuk memudahkan pengurusan suatu pasokan oksigen ke semua sel tubuh.
6.      Untuk memudahkan pemeliharaan gizi dari semua sel tubuh.
7.      Untuk memudahkan pemeliharaan eliminasi.
8.      Untuk memudahkan pemeliharaan dan keseimbangan cairan elektrolit.
9.      Untuk mengetahui respon fisiologis tubuh untuk kondisi penyakit patologis, fisiologis, dan kompensasi.
10.  Untuk memudahkan pemeliharaan mekanisme peraturan dan fungsi.
11.  Untuk memudahkan pemeliharaan fungsi sensor.
12.  Untuk mengidentifikasi dan menerima ekspresi positif dan negatif, perasaan, dan reaksi.
13.  Untuk mengidentifikasi dan menerima keterkaitan emosi dan penyakit organik.
14.  Untuk memudahkan pemeliharaan komunikasi verbal dan nonverbal efektif.
15.  Untuk mempromosikan pengembangan hubungan interpersonal yang produktif.
16.  Untuk memudahkan kemajuan menuju pencapaian tujuan rohani pribadi
17.  Untuk membuat dan / atau memelihara lingkungan terapeutik.
18.  Untuk memfasilitasi kesadaran diri sebagai individu dengan berbagai, emosional, dan perkembangan kebutuhan fisik.
19.  Untuk menerima tujuan mungkin optimal dalam terang keterbatasan, fisik, dan emosional.
20.  Untuk menggunakan sumber daya masyarakat sebagai bantuan dalam menyelesaikan masalah yang timbul dari penyakit.
21.  Untuk memahami peran masalah sosial sebagai faktor yang mempengaruhi dalam penyebab penyakit.

Tipologi Abdellah dibagi menjadi tiga bidang:
1.      Fisik, sosiologis, dan emosional kebutuhan pasien;
2.      Jenis hubungan interpersonal antara perawat dan pasien;
3.      Umum unsur perawatan pasien.

Beberapa pernyataan berulang kali dinyatakan oleh Abdellah meskipun mereka tidak berlabel seperti itu. These Penegasan ini adalah:
1.      Masalah keperawatan dan pengobatan tipologi keperawatan adalah prinsip-prinsip dari praktek keperawatan dan merupakan tubuh yang unik pengetahuan yang menyusui.
2.      Benar identifikasi masalah keperawatan pengaruh perawat penghakiman dalam memilih langkah-langkah dalam memecahkan masalah pasien.
3.      Inti dari keperawatan pasien masalah-masalah klien / yang berfokus pada pasien dan nya masalah. Abdellah menggambarkan orang memiliki, emosional, dan sosiologis kebutuhan fisik. Kebutuhan ini bisa terbuka, yang terdiri dari sebagian besar kebutuhan fisik, atau rahasia, seperti emosional, sosiologis dan interpersonal kebutuhan-yang sering terlewatkan dan dianggap salah. Pasien digambarkan sebagai pembenaran hanya untuk eksistensi keperawatan.   Individu (dan keluarga) adalah penerima keperawatan, dan kesehatan, atau mencapai itu, tujuan dari pelayanan keperawatan.
Konsep Abdellah kesehatan mungkin didefinisikan sebagai pola dinamis berfungsi dimana ada interaksi dilanjutkan dengan kekuatan-kekuatan internal dan eksternal yang hasil yang optimal dalam penggunaan sumber daya yang diperlukan yang berfungsi untuk mengurangi kerentanan (George, 1990).
Pada pasien-Centered Pendekatan untuk Keperawatan, Abdellah menggambarkan kesehatan sebagai negara saling eksklusif penyakit. Penekanan harus ditempatkan setelah pencegahan dan rehabilitasi dengan kesehatan sebagai tujuan seumur hidup.   Pendekatan holistik harus diambil oleh perawat untuk membantu klien mencapai keadaan kesehatan (George, 1990).   Namun untuk secara efektif melakukan layanan ini, perawat harus secara akurat mengidentifikasi kekurangan atau defisit tentang kesehatan bahwa klien mengalami.  Ini kekurangan atau defisit adalah klien kebutuhan kesehatan.
Dia menyatakan keperawatan yang didasarkan pada seni dan ilmu yang cetakan sikap, kompetensi intelektual, dan keterampilan teknis dari perawat individu menjadi keinginan dan kemampuan untuk membantu orang, sakit atau baik, mengatasi kebutuhan kesehatan mereka (George, 1990). Ini akan berarti pelayanan keperawatan yang komprehensif, ini akan mencakup:
1.          Menyadari masalah merawat pasien.
2.          Menentukan tindakan yang tepat untuk mengambil dalam hal prinsip-prinsip keperawatan yang relevan.
3.          Memberikan perawatan kontinius total kebutuhan kesehatan individu.
4.          Memberikan perawatan lanjutan untuk menghilangkan rasa sakit dan ketidaknyamanan dan memberikan keamanan langsung bagi individu.
5.          Mengatur total rencana perawatan untuk memenuhi kebutuhan individu pasien.
6.          Membantu individu untuk menjadi diri lebih mengarahkan dalam mencapai atau mempertahankan negara yang sehat pikiran dan tubuh.
7.          Memerintahkan personil perawat dan keluarga untuk membantu individu lakukan untuk dirinya sendiri yang ia dapat dengan keterbatasan itu.
8.          Membantu individu untuk menyesuaikan diri dengan keterbatasan dan masalah emosional.
9.          Bekerja dengan bersekutu kesehatan profesional dalam perencanaan untuk kesehatan yang optimal pada lokal,, nasional dan internasional kebutuhan negara.
10.      Melakukan evaluasi dan penelitian untuk meningkatkan teknik keperawatan dan untuk mengembangkan teknik baru untuk memenuhi semua kebutuhan kesehatan rakyat
Asuhan keperawatan untuk Abdellah adalah melakukan sesuatu untuk orang atau memberikan informasi kepada orang tersebut dengan tujuan memenuhi kebutuhan, meningkatkan atau memulihkan-membantu kemampuan diri atau mengurangi penurunan.
Teorinya juga menyatakan bahwa kebutuhan perawat pengetahuan tentang ilmu pengetahuan dasar dan keterampilan perawatan khusus, serta keterampilan pengetahuan dalam psikologi komunikasi, pertumbuhan dan perkembangan sosiologi dan hubungan interpersonal.

B.     VIRGINEA HENDERSON
Menurut Virginia Handerson,menjelaskan bahwa konsep keperawatan merupakan model konsep akvifitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik sakit atau sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.
1. PENGERTIAN
Model konsep keperawatan yang dijelaskan oleh Virginia Handerson adalah model konsep aktivitas sehari hari dengan memberikan gambaran tentang Fungsi utama perawat yaitu menolong seseorang yang sehat/sakit dalam usaha menjaga kesehatan atau penyembuhan atau untuk menghadapi kematiannya dengan tenang. Usaha tersebut dapat dilakukan sendiri oleh klien bila ia sadar, berkemauan dan cukup kuat, oleh karena itu perawat berperan untuk memandirikan klien sebagai kemampuan yang harus dimiliki.
2. MANUSIA / KLIEN
Teori Handerson berfokus pada individu yang berdasarkan pandangannya, yaitu bahwa jasmani (body) dan rohani (mind) tidak dapat dipisahkan. Menurut Handerson, manusia adalah unik dan tidak ada dua manusia yang sama. Kebutuhan dasar individu tercermin dalam 14 komponen dari asuhan keperawatan dasar(basic nursing care).(pengantar profesi & praktek keperawatan professional, Kusnanto)
Pemahaman konsep teori keperawatan dari Virginia Handerson didasari kepada keyakinan dan nilai yang dimilaikinya diantaranya : (konsep dasar keperawatan, Azis alimul H)

  1. Manusia akan mengalami perkembangan mulai dari prtumbuhan dan perkembangandalam rentang kehidupan.
  2. Dalam melaksankan aktifitas sehari – hari individu akan mengalami ketergantungan sejak lahir hingga menjadi mandiri pada dewasa yang dapat dipengaruhi oleh pola asuh, lingkungan dan kesehatan.
  3. Dalam melaksanakan aktifitas sehari hari individu dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok diantaranya terhambat dalam melakukan aktifitas, belum dapat melaksanakan aktifitas dan tidak dapat melakukan aktifitas.
3. PERAWAT
Dalam hal ini klien dianggap sebagai tokoh utama (central figure) dan menyadari bahwa tim kesehatan pada pokoknya adalah membantu tokoh utama tadi. Usaha perawat menjadi sia-sia bila klien tidak mengerti, tidak menerima atau menolak atas asuhan keperawatan, karenanya jangan sampai muncul klien tergantung pada perawat/tim kesehatan. Jadi pada dasarnya tanggung jawab seorang perawat adalah menolong klien dalam membantu klien dalam menjalankan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya dia lakukan tanpa bantuan.
Perawat dapat melakukan beberapa hal yang dapat membantu kemampuan untuk memenuhi kebutuhan klien, diantaranya :
v  Menciptakan rasa kekeluargaan dengan klien.
v  Berusaha mengerti maksud klien
v  Berusaha untuk selalu peka terhadap ekspresi non verbal
v  Berusaha mendorong klien untuk mengekspresikan perasaannya.
Berusaha mengenal dan menghargai klien.
4. KEPERAWATAN
Keperawatan menurut Handerson dapat di definisikan membantu individu yang sakit dan sehat dalam melaksanakan aktifitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya. Dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila pasien memiliki kekuatan, kemauan dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini dilaksanakan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. (fundamental of nursing, perry & potter).
Kebutuhan dasar manusia menurut Virginia handerson adalah makanan, perumahan, pakaian, kasih saying, dan pujian, perasaan dibutuhkan, dan perasaan saling membantu sesamanya. Semua orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama, tetapi perlu disadari bahwa kebutuhannya itu dipenuhi dengan berbagai macam cara, yang berbeda satu dengan yang lainnya. Artinya betapapun arif dan bijaksananya atau bagaimanapun kerasnya usaha perawat, ia tidak mungkin pernah bisa sepenuhnya menyelami atau memenuhi segala sesuatu yang diperlukan klien dalam mencapai kebutuhan hidupnya. Hal itu disebabkan kesanggupan manusia untuk mengetahui kebutuhan orang lain adalah sangat terbatas sekali.
5. TUJUAN KEPERAWATAN
Dari penjelasan tersebut tujuan keperawatan yang dikemukakan oleh Handerson adalah Untuk bekerja secara mandiri dengan tenaga pemberi pelayanan kesehatan dan membantu klien untuk mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin. Dimana pasien merupakan mahluk sempurna yang dipandang sebagai komponen bio, psiko, cultural, dan spiritual yang mempunyai empat belas kebutuhan dasar.(Aplikasi model konseptual keperawatan, Meidiana D). Menurut Handerson peran perawat adalah menyempurnakan dan membantu mencapai kemampuan untuk mempertahankan atau memperoleh kemandirian dalam memenuhi empat belas kebutuhan dasar pasien. Factor menurunnya kekuatan, kemauan dan pengetahuan adealah penyebab kesulitan pasien dalam memperoleh kemandiriannya. Untuk itu diperlukan focus intervensi yaitu  mengurangi penyebab dimana pola intervensinya adalah mengembalikan, menyempurnakan, melengkapi, menambah, menguatkan kekuatan, kemauan, dan pengetahuan.
6. KERANGKA KERJA
Kerangka kerja praktek dari model konsep dan teori keperawatan Virginia Handerson adalah praktek keperawatan yang membentuk klien untuk melaksanakan 14 kebutuhan dasar dari Handerson. Dimana Virginia Handerson mengidentifikasikan  14 komponen tersebut dalam asuhan keperawatan dasar pada tingkat asuhan individual, mengacu kepada aktivitas dalam kehidupan sehari-hari dari seseorang, perawat membantunya dengan fungsi-fungsi ini, atau membuat kondisi sehingga memungkinkan klien melakukan hal-hal berikut ini:

  1. Bernafas dengan normal
Bantuan yang dapat diberikan kepada klien oleh perawat adalah membantu memilih tempat tidur, kursi yang cocok, serta menggunakan bantal, alas dan sejenisnya sabagai alat pembantu agar klien dapat bernafas secara normal dan kekmampuan mendemonstrasikan dan menjelaskan pengaruhnya kepada klien.

Þ    Kebutuhan akan nutrisi
Perawat harus mampu memberikan penjelasan mengenai tinggi dan berat badan yang normal, kebutuhan nutrisi yang diperlukan. Pemilihan dan penyediaan makanan, dengan tidak lupa memperhatikan latar belakang dan social klien.

Þ    Kebutuhan eliminasi
Perawat harus mengetahui semua saluran pengeluaran dan keadaan normalnya, jarak waktu pengeluaran, dan frekuensi pengeluaran.

Þ    Gerak dan keseimbangan tubuh
Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keseimbangan tubuh, miring, dan bersandar.

Þ    Kebutuhan isthirahat dan tidur
Perawat harus mengetahui tentang pergerakan badan yang baik, dan juga mengajarkan bagaimana cara mengontrol emosi yang baik.

Þ    Kebutuhan berpakaian
Perawat dasarnya meliputi membantu klien memilihkan pakaian yang tepat dari pakaian yang tersedia dan membantu untuk memakainya.

Þ    Mempertahankan temperature tubuh atau sirkulasi
Perawat harus mengetahui physiologi panas dan bisa mendorong kearah tercapainya keadaan panas maupun dingin dengan mengubah temperature, kelembapan atau pergerakan udara, atau dengan memotivasi klien untuk meningkatkan atau mengurangi aktifitasnya.

Þ    Kebutuhan akan personal hygiene
Perawat harus mampu untuk memotivasi klien mengenai konsep konsep kesehatan bahwa walaupun sakit klien tidak perlu untuk menurunkan standard kesehatannya, dan bisa menjaga tetap bersih baik fisik maupun jiwanya.

Þ    Kebutuhan rasa aman dan nyaman
Perawat mampu melindungi klien dari trauma dan bahaya yang timbul yang mungkin banyak factor yang membuat klien tidak merasa nyaman dan aman.

Þ    Berkomunikasi dengan orang lain dan mengekspresikan emosi, keinginan, rasa takut dan pendapat.
Perawat menjadi penterjemah dalam hubungan klien dengan tim kesehatan lain dalam memajukan kesehatannya, dan membuat klien mengerti akan dirinya sendiri, juga mampu menciptakan lingkungan yang teraupeutik.

Þ    Kebutuhan spiritual
Perawat mampu untuk menghormati klien dalam memenuhi kebutuhan spiritualnya dan meyakinkan pasien bahwa kepercayaan, keyakinan dan agama sangat  berpengaruh terhadap upaya penyembuhan.

Þ    Kebutuhan bekerja
Dalam perawatan dasar maka penilaian terhadap interprestasi terhadap kebutuhan klien sangat penting, dimana sakit bisa menjadi lebih ringan apabila seseorang  dapat terus bekerja.

Þ    Kebutuhan bermain dan rekreasi
Perawat mampu memkilihkan aktifitas yang cocok sesuai umur, kecerdasan, pengalaman dan selera klien, kondisi, serta keadaan penyakitnya.

Þ    Kebutuhan belajar.
Perawat dapat membantu klien belajar dalam mendorong usaha penyembuhan dan meningkatkan kesehatan, serta memperkuat dan mengikuti rencana terapi yang diberikan

Dia memandang kesehatan dalam kaitan demgan kemampuan pasien untuk memenuhi 14 komponen kebutuhan dasar hidup untuk memandirikan pasien. 14 komponen kebutuhan dasar hidup tersebut meliputi :

  1. Bernafas dengan normal
  2. Makan dan minum cukup.
  3. Pembuangan eliminassi tubuh.
  4. Bergerak dan mempertahankan posisi yang nyaman.
  5. Tidur dan istirahat.
  6. Memilih pakaian pantas, berpakaian dan menanggalkan pakaian.
  7. Mempertahankan suhu tubuh dalam kondisi normal dengan memodifikasi Lingkungan.
  8. Menjaga kebersihan tubuh dan memelihara kesehatan dan melindungi kulit
  9. Menghindari bahaya dilingkungannya dan menghindari cedera yang lain.
  10. Komunikasi dengan orang lain dalam pernyataan emosi, kebutuhan, ketakutan dan pendapat.
  11. Beribadah menurut kepercayaan seseorang.
  12. Bekerja sedemikian rupa sehingga ada rasa pemenuhan akan kebutuhan.
  13. Belajar, menemukan atau mencukupi keingintahuan akan pertumbuhan dan kesehatan yang normal dan dapat menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia

Menurut Henderson, ke-14 kebutuhan dasar yang harus menjadi fokus tersebut dipengaruhi oleh :

  1. Usia
  2. Kondisi emosional (mood & temperamen)
  3. Latar belakang sosial dan budaya.
  4. Kondisi fisik dan mental, termasuk berat badan, kemampuan dan ketidakmampuan sensorik, kemampuan dan ketidakmampuan lakomotif, dan status mental

Henderson juga menekankan pada pentingnya merencanakan asuhan keperawatan. Didalam modelnya ia menggambarkan rencana keperawatan, metode skematik untuk pengawasan asuhan. Perencanaan yang cermat akan mengklarifikasikan hal-hal berikut :

  1. Urutan aktifitas yang harus dilakukan.
  2. Aktifitas perawat yang harus dan tidak boleh dilakukan
  3. Perubahan-perubahan yang telah dibuat.

Sebagai ringkasannya, prinsip-prinsip dasar dari model Henderson adalah sebagai berikut ;
    • Fungsi unik dari perawat
    • Upaya pasien kearah kemandirian
    • Asuhan keperawatan dasar berdasarkan kebutuhan dasar manusia
    • Perencanaan yang akan diberikan.

APLIKASI MODEL VIRGINIA HENDERSON DALAM PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Yang perlu dikaji adalah:

  1. Core/inti
    Data diri pasien yang terdiri dari: umur, pendidikan, jenis kelamin, agama, nilai-nilai keyakinan serta riwayat timbulnya penyakit.
  2. 14 komponen kebutuhan dasar manusia / pasien meliputi:
    1. Pernafasan
    2. Kebutuhan makan dan minum
    3. Eliminassi
    4. Posisioning
    5. Kebutuhan tidur dan istirahat
    6. Kebutuhan dalam berpakaian
    7. Cara mempertahankan suhu tubuh dan memodifikasi lingkungan
    8. Kebersihan tubuh
    9. Kondisi lingkungan
    10. Komunikasi
    11. Ibadah dan keyakinan
    12. Pekerjaan sehari-hari
    13. Kebutuhan bermain dan rekreasi
    14. Kebutuhan belajar dan menggunakan fasilitas keseahatan
2. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa dirumuskan berdasarkan dari analisis data dari ke-14 komponen kebutuhan dasar manusia / pasien.

3. Intervensi Keperawatan

Perencanaan melibatkan pembuatan rencana agar sesuai dengan keb individu, memperbaharui jika diperlukan, dan menjamin bahwa ini sesuai dengan yang ditentukan dokter.sebuah rencana yang baik mengintregasikan pekerjaan dari semua yang ada dalam tim kesehatan.

4. Implementasi

Perawat membantu pasien melaksanakan aktifitas untuk memelihara kesehatan, untuk menyembuhkan dari sakit, atau untuk membantu dalam kematian yang tenang. bersifat individu, tergantung pada prinsip fisiologis, umum, latar belakang budaya, keseimbangan fisik dan intelektual.

5. Evaluasi

Menurut Henderson, perawat akan melakukan evaluasi berdasar pada tingkatan dimana pasien dapat mandiri.
E. MANFAAT TEORI VIRGINIA HENDERSON PADA PRAKTEK KEPERAWATAN

  1. Teori Virginia Henderson memberikan pernyatan tentang profesi perawat yang unik, terlepas dari profesi kedokteran, sehingga perawat dapat menentukan rencana keperwatannya dengan mandiri tanpa menunggu instruksi dari dokter.
  2. Melengkapi model konseptual keperawatan yang telah ada.

F. KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI VIRGINIA HENDERSON

  1. Kekuatan
    • Henderson adalah ahli teori keperawatan yang memberi pengaruh besar pada keperawatan sebagai profesi yang mendunia. Henderson adalah orang pertama yang mencari fungsi unik dari profesi perawat.
    • Teori Henderson didasari oleh keanekaragaman pengalaman yang ia miliki selama karir keperawatannya, bukan teori / model yang abstrak semata.
    • Henderson mendefinisika profesi keperawatan: bahwa profesi keperawatan adalah profesi yang mandiri yang tidak hanya tergantung pada instruksi dokter.
    • Asumsi Henderson mempunyai validitas karena mempunyai keserasian dengan riset ilmuan dibidang yang lain seperti konsep Maslow.
  2. Kelemahan
    • Pandangan dan pendapatnya hanya berfokus pada satu pihak yaitu pada penyembuhan fisik semata atau pada upaya memandirikan pasien.
    • Teori kurang pragmatis.

B.     FLOREN NIGTANGEL
Menurut Virginia Handerson,menjelaskan bahwa konsep keperawatan merupakan model konsep akvifitas sehari-hari dengan memberikan gambaran tugas perawat yaitu mengkaji individu baik sakit atau sehat dengan memberikan dukungan kepada kesehatan,penyembuhan serta agar meninggal dengan damai.
Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam kontek lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis daan lingkungan sosial.

Lingkungan fisik (physical enviroment)
            Merupakan lingkungan dasar/alami yan gberhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
            F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fsiik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Lingkungan sosial (social environment)
            Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.

Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep
1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :
            a. Individu / manusia
            b. Keperawatan
            c. Sehat / sakit
            d. Masyarakaat / lingkungan
2. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
            a. Pengkajian / pengumpulan data
            b. Analisa data
            c. Masalah
            d. Diagnosa keperawatan
            e. Inplementasi
            f. Evaluasi

Gambaran model konseptual keperawatan Florence Nightingale:
a. Definisi
b. Tujuan tindakan keperawatan
c. Alasan tindakan keperawatan
d. Konsep individu
e. Konsep sehat
f. Konsep lingkungan


Deskripsi Konsep Sentral
1. Manusia
Manusia terdiri dari komponen fisik, intelektual, emosional, sosial dan spiritual. Walaupun memang lebih terfokus pada aspek fisik tetapi tetap saja ide yang dikemukakan Nightingale tentang seseorang yang sedang sakit mempunyai semangat hidup yang lebih besar daripada mereka yang sehat, sebenarnya terkait dengan dimensi psikologik dari manusia
2. Lingkungan
Lingkungan menurut Nightingale merujuk pada lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan yang meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi
  1. udara bersih,
  2. air yang bersih,
  3. pemeliharaan yang efisien
  4. kebersihan, serta
  5. penerangan/pencahayaan
3. Kesehatan
Nightingale mendefinisikan kesehatan sebagai merasa sehat dan menggunakan semaksimal mungkin setiap kekuatan yang dimiliki yang merupakan proses aditif, yaitu hasil kombinasi dari faktor lingkungan, fisik, dan psikologis. Terutama faktor lingkungan meliputi :
  1. Kebersihan
  2. Minuman
  3. Nutrisi
  4. Kelembaban
  5. Jalan udara
  6. Saluran air
4. Keperawatan
Nightingale memandang keperawatan sebagai ilmu kesehatan dan menguraikan keperawatan sebagai mengarahkan terhadap peningkatan dan pengelolaan lingkungan fisik sehingga alam akan menyembuhkan pasien. Oleh karena itu, kegiatan keperawatan termasuk memberikan pendidikan tentang kebersihan di rumah tangga dan lingkungan untuk membantu wanita menciptakan atau membuat lingkungan sehat bagi keluarganya dan komunitas yag pada dasarnya bertujuan.

C.    MYRA LEVINE
Menurut Florence Nightingle,menjelaskan bahwa konsep keperawatan merupakan fokus asuhan keperawatan,dan perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit model konsep dalam upaya memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Menurut,menjelaskan bahwa konsep keperawatan merupakan makhluk hidup terintegrasi yang saling berinteraksi dan beradaptasi terhadap lingkungannya. Keperawatan adalah bagian budaya yang direfleksikan dengan ide-ide dan nilai-nilai , dimana perawat memandang manusia itu sama, merupakan suatu rangkaian disiplin dalam menguasai organisasi atau kumpulan yang dimiliki individu dalam menjalin hubungan manusia sekitarnya. Intisari dari keperawatan adalah manusia. Asumsinya bahwa definisi teori tersebut adalah sebagai berikut KondisiKlien memasuki system pelayanan kesehatan dalam bagian penyakit atau perubahan kesehatan.
4 Sensorio respon antara lain : Fungsi Fungsi perawat memasukkan intervensi, takut untuk meningkatkan adaptasi terhadap penyakit dan evaluasi intervensi sebagai support (dorongan) atau terapeutik koping. Intervensi membantu mempertahankan status kesehatan dan mencegah penyakit lebih lanjut. Intervensi terapeutik meningkatkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
4 prinsip perlindungan yang mendorong tujuan perawatan untuk seseorang ke status, mempertahankan atau memulihkan Perlindungan terhadap energiKeseimbangan intake dan output energi untuk mencegah kesehatan :  kelelahan Perlindungan terhadap integritas strukturaMempertahankan atau struktur tubuh (penyembuhan ) pemulihan Perlindungan terhadap integritas personalMempertahankan atau pemulihan rasa identitas dan harga diri (mengenali kualitas diri) Perlindungan terhadap integritas sosialMemperkenalkan klien sebagai suatu makhluk sosial khususnya dengan orang lain.Teori Levine berfokus pada satu orang klien, teori ini mempunyai implikasi utama dalam pengaturan perawatan akut, dimana intervensi dapat bersifat mendorong atau terapeutik.
D.    PEPLAU
Menurut Peplau,menjelaskan bahwa konsep keperawatan merupakan kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup proses interpersonal,perawat-klien,dan masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit.
Model konsep dan teori keperawatan yang dijelaskan oleh peplau menjelaskan tentang kemampuan dalam memahami diri sendiri dan orang lain yang menggunakan dasar hubungan antar manusia yang mencakup 4 komponen sentral yaitu klien, perawat, masalah kecemasan yang terjadi akibat sakit (sumber kesulitan), dan proses interpersonal.
Klien adalah sistem yang berkembang terdiri dari karakteristik biokimia, fisiologis, interpersonal dan kebutuhan serta selalu berupaya memenuhi kebutuhannya dan mengintegrasikan belajar pengalaman.
Peran Prawat:
Mitra kerja,..
1.      Nara sumber (resources person)
2.      Pendidik (teacher)
3.      Kepemimpinan (Leadership)
4.      Pengasuh pengganti (surrogate)
5.      Konselor (consellor)
Hubungan Interpersonal
Dalam ilmu komunikasi, proses interpersonal didefinisikan sebagai proses interaksi secara simultan dengan orang lain dan saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya, biasanya dengan tujuan untuk membina suatu hubungan.
Hubungan interpersonal yang merupakan faktor utama model keperawatan menurut Peplau mempunyai asumsi terhadap 4 konsep utama yaitu:
a.       Manusia
b.      Masyarakat/lingkungan
c.       Kesehatan
d.      Keperawatan

Proses interpersonal yang dimaksud antara perawat dengan klien ini memiliki empat tahap diantaranya:
a.       Tahap orientasi
b.      Fase identifikasi
c.       Fase eksplorasi
d.      Fase resolusi
Tujuan Teori Peplau
Untuk melatih dan mendidik pasien / klien beserta keluarganya dan membantu pasien untuk mencapai kematangan kepribadian.
*     Kelebihan dan Kekurangan Teori Peplau
Kelebihan
a.       Dapat meningkatkan kejiwaan pasien untuk lebih baik.
b.      Dapat menurunkan kecemasan klien dalam teori keperawatan.
c.       Dapat memberikan asuhan keperawatan yang lebih baik.
d.      Dapat medorong pasien untuk lebih mandiri.

E.     JEANS WATSON
Menurut Jean Watson,menjelaskan bahwa konsep keperawatan merupakan tolak ukur yang didasari teori kemanusiaan  yang memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan diantaranya kebutuhan dasar biofisikial yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan,kebutuhan eliminasi dan ventilasi,kebutuhan psikofisikal,serta kebutuhan intra dan interpersonal(kebutuhan untuk pengembangan)yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
Jean Watson dalam memahami konsep keperawatan terkenal dengan teori pengetahuan manusia dan merawat manusia. Tolak ukur pandangan Watson ini didasari pada unsur teori kemanusiaan. Pandangan teori Jean Watson ini memahami bahwa manusia memiliki empat cabang kebutuhan manusia yang saling berhubungan di antaranya kebutuhan dasar biofisikal (kebutuhan untuk hidup) yang meliputi kebutuhan makanan dan cairan, kebutuhan eliminasi dan kebutuhan ventilasi, kebutuhan psikofisikal (kebutuhan fungsional) yang meliputi kebutuhan aktivitas dan istirahat, kebutuhan seksual, kebutuhan psikososial (kebutuhan untuk integrasi) yang meliputi kebutuhan untuk berprestasi, kebutuhan organisasi, dan kebutuhan intra dan interpersonal (kebutuhan untuk pengembangan) yaitu kebutuhan aktualisasi diri.
  1. Kebutuhan biophysikal
  2. Kebutuhan psikofisikal
  3. Kebutuhan psikososial
  4. Kebutuhan intrapersonal-interpersonal
  5. Kebutuhan makanan dan cairan
  6. Kebutuhan eliminasi
  7. Kebutuhan ventilasi
  8. Kebutuhan aktivitas dan istirahat
  9. Kebutuhan seksualitas
  10. Kebutuhan berprestasi
  11. Kebutuhan berorganisasi
  12. Kebutuhan aktualisasi diri
Selain itu ada 7 (tujuh) asumsi dalam ilmu keperawatan, antara lain :
Asuhan keperawatan dapat secara efektif didemonstrasikan dan dipraktekkan  hanya  secara interpersonal. Asuhan keperawatan berisi faktor care/perhatian pada perawatan yang hasilnya dapat memuaskan kebutuhan manusia yang memerlukan bantuan. Asuhan keperawatan yang efektif meningkatkan kesehatan dan berkembang ke arah perbaikan bagi individu, serta keluarga. Respon asuhan keperawatan menerima seseorang tidak hanya pada saat di rawat saja, tetapi juga kemungkinan yang akan terjadi setelah pasien pulang. Asuhan keperawatan juga melibatkan lingkungan pasien, sehingga  bisa  menawarkan kepada pasien untuk  mengembangkan  potensinya  untuk  memilih apa  yang terbaik untuk dirinya saat  itu. Asuhan  keperawatan  lebih “ healthogenic” dari pada  pengobatan. Praktek  asuhan keperawatan terintegrasi antara pengetahuan biofisikal dengan  pengetahuan  tentang  perilaku  manusia untuk meningkatkan kesehatan dan untuk memberikan bantuan / pertolongan kepada mereka yang sakit.

Hubungan Teori Jean Watson dengan Konsep Utama Keperawatan
Jean Watson membagi konsep utama keperawatan dalam 4 (empat) bagian, yaitu:
1.      Kemanusiaan (Human Beeing)
2.      Kesehatan
3.      Lingkungan sosial
4.      Keperawatan
Ada 10 faktor utama yang membentuk aktivitas perawatan, antara lain:
1.      Membentuk sistem nilai humanistic altruistic.
2.      Membangkitkan rasa percaya dan harapan.
3.      Mengembangkan kepekaan kepada diri sendiri, maupun kepada orang lain.
4.      Mengembangkan hubungan yang sesuai harapan pasien / “helping trust”.
5.      Meningkatkan intuisi dan peka terhadap ekspresi perasaan baik positif, maupun negative.
6.      Menggunakan metoda ilmiah “problem solving” yang sistematik untuk mengambil keputusan.
7.      Meningkatkan hubungan interpersonal “teaching-learning”.
8.      Memberi dukungan/support, melindungi, dan membantu memperbaiki kondisi mental, fisik, sosial-kultural, serta spiritual.
9.      Bantuan yang diberikan dapat memuaskan kebutuhan manusia.
10.  Menghargai terhadap kekuatan yang dimiliki pasien.

No comments:

Post a Comment