Powered By Blogger

Materi Kesehatan

Friday, October 11, 2013

KONSEP LINGKUNGAN METODE DAN ETIKA ILMU BIOLOGI



KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa, bahwa kami telah menyelesaikan makalah “KONSEP LINGKUNGAN”, “METODE DAN ETIKA ILMU BIOLOGI”. Dan semoga digunakan sebagai referensi bagi pembaca untuk memudahkan seseorang untuk memahami tentang “KONSEP LINGKUNGAN”, “METODE DAN ETIKA ILMU BIOLOGI”.
Penyusun menyadari banyak kekurangan pembuatan dari makalah ini, maka tidak lupa kami mohon saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca. Untuk lebih menyempurnakan susunan makalah yang kami buat dan akan berusaha untuk memperbaiki makalah tersebut.





















PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
     Faktor teknologi yang meningkat dan ilmu pengetahuan yang berkembang pesta memerlukan pertimbangan mendasar yang menyangkut nilai-nilai “Konsep Lingkungan, Metode Dan Etika Ilmu Biologi”.
     Perawat adalah tenaga medis yang keberadaannya sangat dibutuhkan semua instalasi kesehatan termasuk di Indonesia sendiri. Perannya pun tidak kalah penteng bagi kpelayanan kesehatan.
     Pelayanan kepada umat manusia merupakan tujuan utama perawat dan dasar adanya provesi keperawatan, kebutuhan keperawatan umumnya bersifat universal karena itu tidak membedakan antara yang miskin dan yang kaya bahkan tahun 2014 akan keluar UUD yang mrnyatakan pelayanan kesehatan di Indonesia geratis.
B.     Tujuan .
1.      Mengetahui Konsep Lingkungan, Metode Dan Etika Ilmu Biologi.
2.      Memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Alam Dasar.









DAFTAR ISI


PENDAHULUAN............................................................................ 2
DAFTAR ISI.................................................................................... 3
ISI ...................................................................................................... 4
PENUTUP........................................................................................ 10
DAFTAR PUSATAKA................................................................... 11















A.    KONSEP LINGKUNGAN
       KONSEP : Suatu keyakinan Yang Compleks terhadap suatu obyek, Benda , peristiwa atau fenomena berdasarkan pengalaman & persepsi seseorang berupa ide, pandangan atau keyakinan. Kumpulan beberapa Konsep model atau kerangka konsep.

       LINGKUNGAN : Lingkungan yg kelasik adalah sekeliling tempat organisasi berorganisasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam,flora, fauna,manusia serta hubungan didalamnya.

Pengertian lingkungan yg lain, merupakan kesatuan ruang dngn semua benda ,daya, keadaan dan mahluk hidup lain. Ruang, merupakan suiatu tempat berbagai komponen lingkungan hidup menempati & melakukan proses, sehingga antara ruang & komponen lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

       Lingkungan hidup merupakan ekologi terapan dengan tujuan agar manusia dapat menerapkan prinsif & konsep pokok ekologi dalam lingkungan hidup. Manusia merupakan mahluk yg paling dominant terhadap ekosistem dibumi.
      
       Konsep Lingkungan dalam paradigma keperawatan difokuskan pada lingkungan masyarakat yaitu lingkungan fisik, psikologi, social, budaya & spiritual.

       Untuk memahami hubungan lingkungan dngn kesehatan masyarakat. (individu, keluarga, kelompok dan komunitas) Dapat digunakan model
segitiga :

     Agen= Hospes= Lingkungan
     Ketiga komponen saling berhubungan & dpt berpengaruh terhadap status kes. Penduduk.


1.AGEN : suatu factor yg dpt menyebabkan penyakit.

2.HOSPES : Mahluk hidup yaitu manusia atau hewan yg dpt terinfeksi at          dipengaruhi oleh agen.

3.LINGKUNGAN : factor eksternal yg mempengaruhi kesehatan
     Seperti
     a.-Lingkungn perumahan kumuh
     b.-Lingkungan kerja yg tdk nyaman
     c.-Tingkat social ekonomi yg rendah
     d-Pendidikan masy yg rendah
     e-Terbatasnya jumlah fasilitas pelayanan kesehatan.
    
f-Letak fasilitas pelayanan kesehatan. Yg jauh dr pemukiman penduduk


Terjadinya Penyakit
Proses terjadinya penyakit (john Gordon)
    1.Terjadi keseimbangan antara agen & Host yg bertumpu pada lingkungan     atau seseorang dlm keadaan sehat.
    2.Agen lebih berat dari Host yg bertumpu pd lingkungn normal
    3.Host lebih berat dari Agen yg bertumpu pd lingkungn normal
    4.Agen lebih berat dari Host yg bertumpu pd lingkungn yang tdk normal
    5.Host lebih berat dari Agen yg bertumpu pd lingkungn yg tdk normal


B. METODE

             Kegiatan untuk mempelajari biologi sebaiknya dengan melakukan pendekatan proses karena Anda akan mendapatkan fakta atau konsep sendiri. Belajar seperti ini akan dapat bertahan dalam waktu yang lama dan dapat membentuk sikap serta keterampilan ilmiah, seperti yang dilakukan ilmuwan terdahulu. Contohnya, Mendel dalam menemukan ilmu pengetahuan. Apabila Anda belajar dengan melakukan keterampilan proses, yaitu meliputi kegiatan observasi, menggolongkan, menafsirkan, memperkirakan, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variabel, maka Anda akan ‘menemukan’ ilmu itu sendiri. Berikut ini langkah-langkah belajar dengan pendekatan proses.

   
a. Mengobservasi
        Observasi merupakan hasil dari pengamatan melalui indra, maka Anda akan belajar dengan mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian. Hasil apa saja yang kita peroleh dari suatu pengamatan? Coba Anda sebutkan fungsi alat indra kita. Dengan mata, kita bisa melihat bentuk, warna, serta gerak suatu objek. Dengan alat pendengaran, kita bisa mendengar bunyi atau suara. Dengan lidah, kita bisa merasakan berbagai rasa, dengan perabaan bisa mengetahui permukaan objek, adapun dengan penciuman kita bisa merasakan macam-macam bau.
        Dalam mempelajari biologi, kegiatan observasi ini bisa dibantu dengan alat bantu, antara lain mikroskop, kertas lakmus, lup, termometer, penggaris, dan sebagainya. Hasil observasi dapat berupa gambar, bagan, tabel, atau grafik.

  b. Menggolongkan
        Untuk memudahkan cara mempelajari suatu objek, maka kita lakukan penggolongan suatu objek itu. Jika kita melakukan kegiatan untuk menggolongkan makhluk hidup, maka hasilnya dapat berupa bagan. Contoh: Jika Anda diminta membuat penggolongan tanaman kembang merak, kembang sepatu, rumput, palem maka contoh hasilnya bagan sebagai berikut.


 
c. Menafsirkan
        Menafsirkan artinya memberikan arti terhadap suatu kejadian berdasarkan kejadian lainnya. Ketika menafsirkan suatu data, hendaknya kita menggunakan acuan atau patokan.
       Contoh: Suatu hari Anda menanam 10 tanaman cabai di halaman rumah. Tanaman cabai itu tumbuh dengan subur. Karena beberapa hari kurang perawatan, akhirnya 5 tanaman cabai mati. Contoh penafsirannya, ada penurunan jumlah populasi tanaman cabai sebesar 5 10
       Biji berkeping satu Biji berkeping dua × 100% = 50%. Penurunan populasi ini mungkin disebabkan oleh pengaruh cuaca, kekurangan air, suhu, atau kelembapan udara.

 
d. Memperkirakan
        Kegiatan memperkirakan bukan berarti meramalkan, tetapi membuat perkiraan berdasarkan pada kejadian sebelumnya atau hukum-hukum yang berlaku. Contoh: Anda mengamati pertumbuhan tanaman cabai. Pada hari ke-5 tingginya 4 cm, pada hari ke-10 tingginya 6 cm, hari ke-15 tingginya 8 cm, dan pada hari ke-20 tingginya 10 cm. Jika dibuat menjadi sebuah grafik,

 
e. Mengajukan Pertanyaan
        Seringkah Anda memiliki naluri ‘ingin tahu’ untuk mengetahui suatu permasalahan? Untuk menemukan suatu permasalahan, Anda harus dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa, bagaimana, di mana, kapan, mengapa, dan siapa terhadap suatu objek. Contohnya, suatu saat Anda mengamati tanaman cabai di sekitar rumah. Tanaman cabai tersebut sepertinya terlihat akan mati karena banyak daun yang mulai layu dan menguning, serta banyak bunga yang berguguran. Selanjutnya, tentu akan timbul pertanyaan untuk mengetahui permasalahan tersebut. Bagaimana ciri tanaman cabai yang subur dan tanaman cabai yang tidak subur? Adakah ciri-ciri ketidaksuburan pada tanaman cabai yang Anda amati? Pada bagian mana tanaman itu terganggu? Mengapa tanaman cabai menjadi tidak subur?
        Semua pertanyaan itu perlu dicari jawabannya. Di antara pertanyaan itu, ada yang bisa dijawab dan ada yang belum bisa dijawab. Pertanyaan yang belum terjawab merupakan permasalahan yang harus dicari jawabannya, misalnya dengan cara membaca laporan-laporan dari penemuan sebelumnya atau bisa juga dengan cara lain.

 
f. Mengidentifikasi Variabel
           Tentu Anda mengetahui bahwa pertumbuhan tanaman cabai membutuhkan tanah sebagai tempat tumbuhnya yang ditunjang dengan pupuk, air, pH, cahaya, suhu, serta udara. Faktor-faktor pendukung itulah yang dimaksud dengan variabel. Jadi, variabel merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) serta dapat berubah atau diubah.

       Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Pada contoh tersebut, tanah sebagai variabel bebas karena akan diteliti pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Variabel bebas adalah faktor yang dapat dibuat bervariasi. Adapun faktor seperti cahaya, suhu, pH, air, udara, dan pupuk merupakan variabel kontrol, yaitu faktor lain yang ikut berpengaruh dan dibuat sama serta terkendali, sedangkan pertumbuhan tanaman cabai sebagai variabel terikat, yaitu faktor yang muncul akibat variabel bebas.

C. ETIKA, ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN
         ETIKA Ilmu yang membahas perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang telah dilakukan.
           
            Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
           
            Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
    
            Ilmu Pengetahuan adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan konsisten. Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan yang transparan dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran, pertanian, rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya materi referens.











PENUTUP

Kepada para pembaca khususnya para mahasiswa,kami menyaran kan agar kita didalam proses belajar mengajar jangan belajar hanya untuk sekedar tahu ,tetapi belajarlah untuk mampu mengetahui dan menerapkan konsep tersebut.dan tag lupa kami mohon maaf apa bila adakurang lebihnya dalam pembuatan makalah ini.sehingga kami juga minta saran kepada para pembaca untuk memberikan saran yang bermanfaat untuk memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.























DAFTAR PUSTAKA

Syamsuri,2000,biologi smu jilid b,Jakarta:erlangga
Mentari,2010,ilmu pengetahuan alam,Jakarta:cahya mentari

No comments:

Post a Comment