KATA PENGANTAR
Puji syukur kami
ucapkan kehadirat tuhan yang maha esa, bahwa kami telah menyelesaikan makalah “KONSEP
LINGKUNGAN”, “METODE DAN ETIKA ILMU BIOLOGI”. Dan semoga digunakan sebagai
referensi bagi pembaca untuk memudahkan seseorang untuk memahami tentang “KONSEP
LINGKUNGAN”, “METODE DAN ETIKA ILMU BIOLOGI”.
Penyusun menyadari
banyak kekurangan pembuatan dari makalah ini, maka tidak lupa kami mohon saran dan
kritik yang sifatnya membangun dari pembaca. Untuk lebih menyempurnakan susunan
makalah yang kami buat dan akan berusaha untuk memperbaiki makalah tersebut.
PENDAHULUAN
A.
Latar
belakang
Faktor
teknologi yang meningkat dan ilmu pengetahuan yang berkembang pesta memerlukan
pertimbangan mendasar yang menyangkut nilai-nilai “Konsep Lingkungan, Metode
Dan Etika Ilmu Biologi”.
Perawat
adalah tenaga medis yang keberadaannya sangat dibutuhkan semua instalasi
kesehatan termasuk di Indonesia sendiri. Perannya pun tidak kalah penteng bagi
kpelayanan kesehatan.
Pelayanan
kepada umat manusia merupakan tujuan utama perawat dan dasar adanya provesi
keperawatan, kebutuhan keperawatan umumnya bersifat universal karena itu tidak
membedakan antara yang miskin dan yang kaya bahkan tahun 2014 akan keluar UUD
yang mrnyatakan pelayanan kesehatan di Indonesia geratis.
B. Tujuan .
1.
Mengetahui
Konsep Lingkungan, Metode Dan Etika Ilmu Biologi.
2.
Memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Alam Dasar.
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN............................................................................ 2
DAFTAR ISI.................................................................................... 3
ISI ...................................................................................................... 4
PENUTUP........................................................................................ 10
DAFTAR PUSATAKA................................................................... 11
A. KONSEP LINGKUNGAN
KONSEP
: Suatu keyakinan Yang Compleks terhadap suatu obyek, Benda , peristiwa atau
fenomena berdasarkan pengalaman & persepsi seseorang berupa ide, pandangan
atau keyakinan. Kumpulan beberapa Konsep model atau kerangka konsep.
LINGKUNGAN : Lingkungan yg kelasik adalah sekeliling tempat organisasi berorganisasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam,flora, fauna,manusia serta hubungan didalamnya.
LINGKUNGAN : Lingkungan yg kelasik adalah sekeliling tempat organisasi berorganisasi, termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam,flora, fauna,manusia serta hubungan didalamnya.
Pengertian lingkungan yg lain,
merupakan kesatuan ruang dngn semua benda ,daya, keadaan dan mahluk hidup lain.
Ruang, merupakan suiatu tempat berbagai komponen lingkungan hidup menempati
& melakukan proses, sehingga antara ruang & komponen lingkungan
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Lingkungan
hidup merupakan ekologi terapan dengan tujuan agar manusia dapat menerapkan
prinsif & konsep pokok ekologi dalam lingkungan hidup. Manusia merupakan
mahluk yg paling dominant terhadap ekosistem dibumi.
Konsep Lingkungan dalam paradigma keperawatan difokuskan pada lingkungan masyarakat yaitu lingkungan fisik, psikologi, social, budaya & spiritual.
Konsep Lingkungan dalam paradigma keperawatan difokuskan pada lingkungan masyarakat yaitu lingkungan fisik, psikologi, social, budaya & spiritual.
Untuk
memahami hubungan lingkungan dngn kesehatan masyarakat. (individu, keluarga,
kelompok dan komunitas) Dapat digunakan model
segitiga :
Agen= Hospes= Lingkungan
Ketiga komponen saling berhubungan & dpt berpengaruh terhadap status kes. Penduduk.
Agen= Hospes= Lingkungan
Ketiga komponen saling berhubungan & dpt berpengaruh terhadap status kes. Penduduk.
1.AGEN : suatu factor yg dpt menyebabkan penyakit.
2.HOSPES : Mahluk hidup yaitu manusia atau hewan yg dpt terinfeksi at dipengaruhi oleh agen.
3.LINGKUNGAN : factor eksternal yg mempengaruhi kesehatan
Seperti
a.-Lingkungn perumahan kumuh
b.-Lingkungan kerja yg tdk nyaman
c.-Tingkat social ekonomi yg rendah
d-Pendidikan masy yg rendah
e-Terbatasnya jumlah fasilitas pelayanan kesehatan.
f-Letak fasilitas pelayanan kesehatan. Yg jauh dr pemukiman penduduk
Terjadinya Penyakit
Proses terjadinya penyakit (john Gordon)
1.Terjadi keseimbangan antara agen & Host yg bertumpu pada lingkungan atau seseorang dlm keadaan sehat.
2.Agen lebih berat dari Host yg bertumpu pd lingkungn normal
3.Host lebih berat dari Agen yg bertumpu pd lingkungn normal
4.Agen lebih berat dari Host yg bertumpu pd lingkungn yang tdk normal
5.Host lebih berat dari Agen yg bertumpu pd lingkungn yg tdk normal
Proses terjadinya penyakit (john Gordon)
1.Terjadi keseimbangan antara agen & Host yg bertumpu pada lingkungan atau seseorang dlm keadaan sehat.
2.Agen lebih berat dari Host yg bertumpu pd lingkungn normal
3.Host lebih berat dari Agen yg bertumpu pd lingkungn normal
4.Agen lebih berat dari Host yg bertumpu pd lingkungn yang tdk normal
5.Host lebih berat dari Agen yg bertumpu pd lingkungn yg tdk normal
B. METODE
Kegiatan untuk mempelajari biologi sebaiknya dengan melakukan pendekatan proses karena Anda akan mendapatkan fakta atau konsep sendiri. Belajar seperti ini akan dapat bertahan dalam waktu yang lama dan dapat membentuk sikap serta keterampilan ilmiah, seperti yang dilakukan ilmuwan terdahulu. Contohnya, Mendel dalam menemukan ilmu pengetahuan. Apabila Anda belajar dengan melakukan keterampilan proses, yaitu meliputi kegiatan observasi, menggolongkan, menafsirkan, memperkirakan, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variabel, maka Anda akan ‘menemukan’ ilmu itu sendiri. Berikut ini langkah-langkah belajar dengan pendekatan proses.
a. Mengobservasi
Observasi merupakan hasil dari pengamatan melalui indra, maka Anda akan belajar dengan mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian. Hasil apa saja yang kita peroleh dari suatu pengamatan? Coba Anda sebutkan fungsi alat indra kita. Dengan mata, kita bisa melihat bentuk, warna, serta gerak suatu objek. Dengan alat pendengaran, kita bisa mendengar bunyi atau suara. Dengan lidah, kita bisa merasakan berbagai rasa, dengan perabaan bisa mengetahui permukaan objek, adapun dengan penciuman kita bisa merasakan macam-macam bau.
Dalam mempelajari biologi, kegiatan observasi ini bisa dibantu dengan alat bantu, antara lain mikroskop, kertas lakmus, lup, termometer, penggaris, dan sebagainya. Hasil observasi dapat berupa gambar, bagan, tabel, atau grafik.
b. Menggolongkan
Untuk memudahkan cara mempelajari suatu objek, maka kita lakukan penggolongan suatu objek itu. Jika kita melakukan kegiatan untuk menggolongkan makhluk hidup, maka hasilnya dapat berupa bagan. Contoh: Jika Anda diminta membuat penggolongan tanaman kembang merak, kembang sepatu, rumput, palem maka contoh hasilnya bagan sebagai berikut.
Kegiatan untuk mempelajari biologi sebaiknya dengan melakukan pendekatan proses karena Anda akan mendapatkan fakta atau konsep sendiri. Belajar seperti ini akan dapat bertahan dalam waktu yang lama dan dapat membentuk sikap serta keterampilan ilmiah, seperti yang dilakukan ilmuwan terdahulu. Contohnya, Mendel dalam menemukan ilmu pengetahuan. Apabila Anda belajar dengan melakukan keterampilan proses, yaitu meliputi kegiatan observasi, menggolongkan, menafsirkan, memperkirakan, mengajukan pertanyaan, dan mengidentifikasi variabel, maka Anda akan ‘menemukan’ ilmu itu sendiri. Berikut ini langkah-langkah belajar dengan pendekatan proses.
a. Mengobservasi
Observasi merupakan hasil dari pengamatan melalui indra, maka Anda akan belajar dengan mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian. Hasil apa saja yang kita peroleh dari suatu pengamatan? Coba Anda sebutkan fungsi alat indra kita. Dengan mata, kita bisa melihat bentuk, warna, serta gerak suatu objek. Dengan alat pendengaran, kita bisa mendengar bunyi atau suara. Dengan lidah, kita bisa merasakan berbagai rasa, dengan perabaan bisa mengetahui permukaan objek, adapun dengan penciuman kita bisa merasakan macam-macam bau.
Dalam mempelajari biologi, kegiatan observasi ini bisa dibantu dengan alat bantu, antara lain mikroskop, kertas lakmus, lup, termometer, penggaris, dan sebagainya. Hasil observasi dapat berupa gambar, bagan, tabel, atau grafik.
b. Menggolongkan
Untuk memudahkan cara mempelajari suatu objek, maka kita lakukan penggolongan suatu objek itu. Jika kita melakukan kegiatan untuk menggolongkan makhluk hidup, maka hasilnya dapat berupa bagan. Contoh: Jika Anda diminta membuat penggolongan tanaman kembang merak, kembang sepatu, rumput, palem maka contoh hasilnya bagan sebagai berikut.
c. Menafsirkan
Menafsirkan artinya memberikan arti terhadap suatu kejadian berdasarkan kejadian lainnya. Ketika menafsirkan suatu data, hendaknya kita menggunakan acuan atau patokan.
Contoh: Suatu hari Anda menanam 10 tanaman cabai di halaman rumah. Tanaman cabai itu tumbuh dengan subur. Karena beberapa hari kurang perawatan, akhirnya 5 tanaman cabai mati. Contoh penafsirannya, ada penurunan jumlah populasi tanaman cabai sebesar 5 10
Biji berkeping satu Biji berkeping dua × 100% = 50%. Penurunan populasi ini mungkin disebabkan oleh pengaruh cuaca, kekurangan air, suhu, atau kelembapan udara.
d. Memperkirakan
Kegiatan memperkirakan bukan berarti meramalkan, tetapi membuat perkiraan berdasarkan pada kejadian sebelumnya atau hukum-hukum yang berlaku. Contoh: Anda mengamati pertumbuhan tanaman cabai. Pada hari ke-5 tingginya 4 cm, pada hari ke-10 tingginya 6 cm, hari ke-15 tingginya 8 cm, dan pada hari ke-20 tingginya 10 cm. Jika dibuat menjadi sebuah grafik,
e. Mengajukan Pertanyaan
Seringkah Anda memiliki naluri ‘ingin tahu’ untuk mengetahui suatu permasalahan? Untuk menemukan suatu permasalahan, Anda harus dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan, misalnya apa, bagaimana, di mana, kapan, mengapa, dan siapa terhadap suatu objek. Contohnya, suatu saat Anda mengamati tanaman cabai di sekitar rumah. Tanaman cabai tersebut sepertinya terlihat akan mati karena banyak daun yang mulai layu dan menguning, serta banyak bunga yang berguguran. Selanjutnya, tentu akan timbul pertanyaan untuk mengetahui permasalahan tersebut. Bagaimana ciri tanaman cabai yang subur dan tanaman cabai yang tidak subur? Adakah ciri-ciri ketidaksuburan pada tanaman cabai yang Anda amati? Pada bagian mana tanaman itu terganggu? Mengapa tanaman cabai menjadi tidak subur?
Semua pertanyaan itu perlu dicari jawabannya. Di antara pertanyaan itu, ada yang bisa dijawab dan ada yang belum bisa dijawab. Pertanyaan yang belum terjawab merupakan permasalahan yang harus dicari jawabannya, misalnya dengan cara membaca laporan-laporan dari penemuan sebelumnya atau bisa juga dengan cara lain.
f. Mengidentifikasi Variabel
Tentu Anda mengetahui bahwa pertumbuhan tanaman cabai membutuhkan tanah sebagai tempat tumbuhnya yang ditunjang dengan pupuk, air, pH, cahaya, suhu, serta udara. Faktor-faktor pendukung itulah yang dimaksud dengan variabel. Jadi, variabel merupakan faktor-faktor yang berpengaruh dan memiliki nilai (ukuran tertentu) serta dapat berubah atau diubah.
Ada tiga jenis variabel, yaitu variabel bebas, variabel kontrol, dan variabel terikat. Pada contoh tersebut, tanah sebagai variabel bebas karena akan diteliti pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman cabai. Variabel bebas adalah faktor yang dapat dibuat bervariasi. Adapun faktor seperti cahaya, suhu, pH, air, udara, dan pupuk merupakan variabel kontrol, yaitu faktor lain yang ikut berpengaruh dan dibuat sama serta terkendali, sedangkan pertumbuhan tanaman cabai sebagai variabel terikat, yaitu faktor yang muncul akibat variabel bebas.
C. ETIKA, ILMU DAN ILMU PENGETAHUAN
ETIKA Ilmu yang membahas perbuatan baik dan
perbuatan buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.
Etika berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak
kesusilaan atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep
individu atau kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap
sesuatu yang telah dilakukan.
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang
diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak
dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang
secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan
dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau
pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan
melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional.
Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan
deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri,
sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris
juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi
berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi
dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Ilmu
Pengetahuan
adalah suatu proses pemikiran dan analisis yang rasional, sistimatik, logik dan
konsisten. Hasilnya dari ilmu pengetahuan dapat dibuktikan dengan percobaan
yang transparan dan objektif. Ilmu pengetahuan mempunyai spektrum analisis amat
luas, mencakup persoalan yang sifatnya supermakro, makro dan mikro. Hal ini
jelas terlihat, misalnya pada ilmu-ilmu: fisika, kimia, kedokteran, pertanian,
rekayasa, bioteknologi, dan sebagainya materi referens.
PENUTUP
Kepada para
pembaca khususnya para mahasiswa,kami menyaran kan agar kita didalam proses
belajar mengajar jangan belajar hanya untuk sekedar tahu ,tetapi belajarlah
untuk mampu mengetahui dan menerapkan konsep tersebut.dan tag lupa kami mohon
maaf apa bila adakurang lebihnya dalam pembuatan makalah ini.sehingga kami juga
minta saran kepada para pembaca untuk memberikan saran yang bermanfaat untuk
memperbaiki makalah ini menjadi lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Syamsuri,2000,biologi smu jilid
b,Jakarta:erlangga
Mentari,2010,ilmu pengetahuan
alam,Jakarta:cahya mentari
No comments:
Post a Comment