Powered By Blogger

Materi Kesehatan

Thursday, October 31, 2013

PROSES PENUAAN



A.    PENGERTIAN PROSES MENUA
Menua adalah proses menghilangnya secara perlahan-lahan ( graduil ) kemampuan jaringan untuk memperbaiki atau mengganti dan mempertahankan struktur dan fungsi secara normal, ketahanan terhadap injury termasuk adanya infeksi ( Paris Constantinides, 1994 ).
Proses penuaan merupakan proses yang berhubungan dengan umur seseorang. Semakin bertambah umur semakin berkurang fungsi-fungsi organ tubuh. Hal ini dapat kita lihat dari perbandingan struktur dan fungsi organ antara manusia yang berumur 70 tahun dengan mereka yang berumur 30 tahun yaitu :
- berat otak 56%
- Aliran darah ke otak 80%
- CardiacOutput 70 %
- Jumlah glomerulus 56%
- Glomerular filtration rate 69%
- Vital capacity 56%
- Asupan O2 selama olahraga 40%
- Jumlah dari axon pada saraf spinal 63%
- Kecepatan pengantar inpuls saraf 90%
- Berat badan 88%
Adapun faktor yang mempengaruhi proses penuaan tersebut dapat dibagi atas dua bagian yaitu :
  1. Faktor genetik, yang melibatkan :
- “ jam gen “
- Perbaikan DNA
- Respon terhadap stress
- Pertahanan terhadap antioksidan
  1. Faktor lingkungan, yang melibatkan:
- pemasukan kalori
- penyakit-penyakit
- Stress dari luar (misalnya : radiasi, bahan-bahan kimia)
B.     TEORI-TEORI PROSES MENUA
1.      TEORI BIOLOGIS
Penuaan merupakan proses secara berangsur mengakibatkan perubahan yang kumulatif dan mengakibatkan perubahan yang berakhir dengan kematian. Penuaan juga menyangkut perubahan struktur sel, akibat interaksi sel dengan lingkungannya, yang pada akhirnya menimbulkan perubahan generatif.
a.       Teori Genetik Clock
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk species-species tertentu. Tiap species mempunyai didalam sel intinya satu jam genetik yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu.
b.      Teori Mutasi Somatik
Menurut teori ini, menua disebabkan kesalahan yang beruntun dalam waktu lama dalam transkripsi dan translasi. Kesalahan tersebut menyebabkan terbentuknya enzim yang salah dan berakibat metabolisme yang salah sehingga mengurangi fungsional sel, walaupun dalam batas-batas tertentu kesalahan dalam pembentukan RNA dapat diperbaiki, namun kemampuan memperbaiki diri terbatas pada transkripsi yang tentu akan menyebabkan kesalahan sintetis protein atau enzim yang dapat menimbulkan metabolit berbahaya.
c.       Teori Auto Immune
Dalam teori ini dijelaskan bahwa, didalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi zat khusus. Ada jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit.
d.      Teori Radikal Bebas
Radikal bebas dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal bebas mengakibatkan oksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal ini menyebabkan sel-sel tidak dapat beregenerasi. Di dalam tubuh yang bersiap merusak, dapat dinetralkan dalam tubuh oleh enzim atau senyawa non enzim contohnya : Vit C betakorotin, Vit E.
e.       Pemakaian dan Rusak
Kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah ( rusak ).
f.       Teori “immunology slow virus”
Sistem imun menjad kurang efektif dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh.
g.      Teori Stress
Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang bisa digunakan tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres sel-sel tubuh lelah terpakai.
h.      Teori Rantai Silang
Sel-sel yang tua atau usang, reaksi kimianya menyebabkan ikatan yang kuat, khususnya jaringan kalogen. Ikatan ini menyebabkan kurangnya elastis, kekakuan dan hilangnya fungsi.
i.        Teori Program
Kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang membelah setelah sel-sel itu mati.
2.      TEORI KEJIWAAN SOSIAL
a.       Teori Aktivitas
Teori nini menyatakan bahwa lansia yang sukses adalah mereka yang aktiff dan ikut banyak dalam kegiatan sosial.
b.      Kepribadian berlanjut
Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada lansia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki.
c.       Teori pembebasan
Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lansia menurun, baik secara kuantitas maupun kualitas sehingga sering terjadi kehilangan ganda, yakni :
1.      Kehilangan peran
2.      Hambatan kontak sosial
3.      Berkurangnya komitmen
3.      TEORI PSOKOLOGIS
Teori-teori psikologis dipengaruhi juga oleh biologi dan sosiologi salah satu teori yang ada. menurut Hanghurst ( 1972 ) setiap individu harus memperhatikan tugas perkembangan yang spesifik pada tiap tahap kehidupan yang akan memberikan perasaan bahagia dan sukses.

4.      TEORI KESALAHAN GENETIK
dr Afgel berpendapat bahwa proses menjadi tua ditentukan oleh kesalahan sel genetik DNA dimana sel genetik memperbanyak diri ( ada  yang memperbanyak diri sebelum pembelahan sel ) sehingga mengakibatkan kesalahan-kesalahan yang berakibat pula dengan terhambatnya pembentukan sel berikutnya sehingga mengakibatkan kematian sel.
5.      RUSAKNYA SITEM IMUN TUBUH
Mutasi yang tterjadi secara berulang mengakibatkan kemampuan sistem imun untuk mengenali ditinya berkurang, menurun mengakibatkan kelainan pada sel, dianggap sel asing sehingga dihancurkan, perubahan inilah terjadi peristiwa autoimun.
C.     MASALAH FISIK, PSIKOLOGIS, DAN SOSIAL PADA LANJUT USIA
Perubahan – perubahan secara fisik mauppun mental banyak terjadi pada saat seseorang memasuki usia lanjut, seperti adanya uban, penglihatan berkurang, tanggalnya gigi, pikkun dan depresi atau merasa dikucilkan ( Wirakusumah, 2000 ). Banyak perubahan fisik pada masa tua adalah berkurangnya fungsi panca indra, keterbatasan kemampuan melaksanakan sesuatu karena turunnya kemampuan motorik, perubahan penampilan fisik yang mempengaruhi peran status ekonomi dan sosial serta kemunduran efisiensi integratif susunan saraf pusat.
Faktor yang memperngaruhi dari segi psikologis adalah :
1.      Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia
2.      Tradisi dan budaya yang kurang menunjang, serta diperkuat oleh sikap keluarga dan masyarakat
3.      Kurangnya variasi dalam kehidupan, sehingga menumbuhkan kelelahan dan kebosanan
4.      Ditinggalkan oleh pasangan (Kartinah & Sudaryanto, 2008).
Perubahan tersebut dibedakan menjadi 5 tipe kepribadian yaitu :
1.      Tipe kepribadian kontruktif
2.      Tipe kepribadian mandiri
3.      Tipe kepribadian tergantung
4.      Tipe kepribadian bermusuhan
5.      Tipe kepribadian kritik diri

1.      PERMASALAHAN YANG TERJADI PADA LANSIA
a.       Permasalahan yang berkaitan dengan pencapain kesejahteraan lansia
Masalah tersebut antara lain :
1.      Ketidak berdayaan fisik sehingga menyebabkan ketergantungan pada orang lain
2.      Ketidak pastian ekonomi sehingga membutuhkan perubahan total dalam pola hidup
3.      Membuat teman baru untuk mendapat pengganti mereka yang telah meninggal/pindah
4.      Mengembangkan aktivitas baru untuk mengisi waktu luang yang bertambah banyak
5.      Belajar memperlakukan anak-anak yang telah tumbuh dewasa

b.      Masalah kesehatan utama
Masalah kesehatan utama yang sering timbul dalan gangguan kesehatan pada lansia antara lain :
1.      Penyakit jantung
2.      Penyakit keganasan : ca
3.      Penyakit ginjal
4.      Penyakit paru akut seperti : pneumonia, edema paru
5.      Penyakit vaskular seperti : CVA, penyakit pembuluh perier
6.      COPD atau PPOM ( penyakit paru obtruksi menahun)
7.      Arthritis
8.      Kelainan pada kulit dan kecelakaan
c.       Peningkatan stresor
Hal ini dapat disebabkan oleh : adanya hemiplegi, defisit sensorik, hospitalisasi, tinggal dirumah perawatan, kesulitan berbicara, kehilangan, pemindahan benda yang memiliki arti dan cara kerja yang tidak bisa dilakukan sebagaimana pada waktu dahulu.
d.      Respon obat
Permasalahan yang berkaitan dengan respon obat pada lannjut usia banyak faktor yang mempengaruhi diantarannya adalah :
1.      Menurunnya absorbsi obat, hal ini disebabkan oleh menurunnya NCL asam lambung dan perubahan pergerakan gastrointestinal
2.      Perubahan distribusi obat, hal ini disebabkan oleh menurunnya serum albumin yang mengikat obat dan tersimpannya obat pada jaringan lemak
3.      Perubahan metabolisme obat, akibat menurunnya aktifitas enzim hati
4.      Menurunnya ekskresi obat, terjadi akibat menurunnya aliran darah ke ginjal, menurunnya kecepatan filtrasi glomerulus dan menurunnya beberapa fungsi tubulus ginjal.

e.       Post power sindrom
Merupakan keadaan mal adjusment mental dari seseorang yang mempunyai kedudukan “dari ada menjadi tidak ada” dan mennunjukan gejala-gejala diantaranya frustasi, depresi dan lainnya pada orang yang bersangkutan.
Ada 4 faktor yang harus diperhatikan
1.      Perkembangan kepribadian yabg kurang dewasa
2.      Kedudukan yang relatif memberikan kekuasaan dan kepuassan
3.      Proses kehilangan kedudukan uang relatiff cepat
4.      Lingkungan yang mungkin memberikan suasana terhadap timbulnya post power sindrom.
f.       Masalah gizi lansia
Bentuk masalah gizi yang banyak ditemui pada lansia adalah sebagai berikut :
a.       Gizi berlebih (obesitas)
b.      Kurang gizi
c.       Osteoporosis
d.      Anemia gizi
Adapun proses penuaan yang premature tersebut dapat kita lihat pada:
- Werner’s syndrome
- Cockayne syndrome (CS)
- Ataxia telangiectasia (AT)
- Hutchinson – Gilford progeria syndrome.
Faktor internal adalah radikal bebas, hormon yang berkurang, proses glikosilasi, metilasi, apoptosis, sistem kekebalan yang menurun, dan gen.
Faktor eksternal yang utama ialah gaya hidup tidak sehat, diet tidak sehat, kebiasaan salah, polusi lingkungan, stres dan kemiskinan.

Muslimedica - Menurut Dr. Maria Sulindro, direktur medis Pasadena anti-aging, AS, Proses penuaan tidak terjadi serta merta melainkan secara bertahap dan secara garis besar dapat dibagi menjadi 3 fase.
fase 1
Pada saat mencapai usia 25-35 tahun. Pada masa ini produksi hormone mulai berkurang dan mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan. Tubuh pun masih bugar terus.
Fase 2
Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%. Tubuh pun mulai mengalami penuaan. Pada masa ini, mata mulai mengalami rabun dekat sehingga perlu menggunakan kacamata berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina tubuh pun berkurang. Bila pada masa ini dan sebelumnya, anda melakukan gaya hidup yang tidak sehat bisa berisiko terkena kanker.
Fase 3
Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah berkurang hingga akhirnya berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami masa yang disebut menopause sedangkan kaum pria mengalami masa andropause. Pada masa ini kulit  pun menjadi kerung karena mengalami dehidrasi, tubuh menjadi cepat capek. Berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit jantung koroner mulai menyerang.


Friday, October 18, 2013

INTERAKSI ANTARA KETURUNAN DAN LINGKUNGAN



INTERAKSI ANTARA KETURUNAN DAN LINGKUNGAN

         SIFAT GENOM 
Genom (genome), dalam genetika dan biologi molekular modern, adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau organisme, atau khususnya keseluruhan asam nukleat yang memuat informasi tersebut.
Secara fisik, genom dapat terbagi menjadi molekul-molekul asam nukleat yang berbeda (sebagai kromosom atau plasmid), sementara secara fungsi, genom dapat terbagi menjadi gen-gen. Istilah genom diperkenalkan oleh Hans Winkler dari Universitas Hamburg, Jerman, pada tahun 1920, mungkin sebagai gabungan dari kata gen dan kromosom atau dimaksudkan untuk menyatakan kumpulan gen.
         ASAM NUKLEAT / NUCLEIC ACID
Asam Nukleat (Nucleic acid) merupakan substansi yang sungguh amat sangat  penting. Asam ini terdapat pada hampir setiap sel tubuh kita. Perlu diketahui, tubuh kita tersusun atas ribuan, jutaan bahkan miliaran sel.
Asam nukleat ini terletak dalam kromosom yang ada pada inti sel. Asam nukleat terdiri atas 2 jenis: DNA(Deoxiribo Nucleic Acid) dan RNA(Ribonucleic Acid). Secara umum, keduanya tersusun dari 3 bahan:
1.      Deoxiribose/ gula pentosat
2.      fosfat
3.      Basa nitrogen
a.       Pirimidin. Ada 2 macam: Timin (T)(pada DNA)- Urasil(U)(pada RNA) dan Cytosin (C).
b.      Purin. Juga 2 macam: Adenin(A) dan Guanin(G).
 Kedua asam nukleat ini mempunyai peran yang sangat penting bagi kita (dan semua organisme). Peran tersebut antara lain:
1.Sebagai penentu hereditas (faktor sifat keturunan)
DNA/ADN mempunyai andil sangat besar dalam mewariskan sifat. Sebab, DNA (juga RNA Genetik) mempunyai “kode khusus” untuk tiap sifat.
2. Sebagai sintesis protein (asam amino)
Asam nukleat yang tersusun atas basa nitrogen tersebut dapat membentuk protein.
         DNA
DNA adalah suatu asam nukleat yang menyimpan segala informasi biologis yang unik dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus.
DNA merupakan polimer yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu:
  • gugus fosfat
  • gula deoksiribosa
  • basa nitrogen, yang terdiri dari:
    • Adenina (A)
    • Guanina (G)
    • Sitosina (C)
    • Timina (T)
Rantai DNA memiliki lebar 22-24 Å, sementara panjang satu unit nukleotida 3,3 Å. Walaupun unit monomer ini sangatlah kecil, DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai.
Rangka utama untai DNA terdiri dari gugus fosfat dan gula yang berselang-seling. Gula pada DNA adalah gula pentosa (berkarbon lima), yaitu 2-deoksiribosa. Dua gugus gula terhubung dengan fosfat melalui ikatan fosfodiester antara atom karbon ketiga pada cincin satu gula dan atom karbon kelima pada gula lainnya.
DNA terdiri atas dua untai benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk struktur heliks ganda. Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida tersusun atas:
  1. Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen)
  2. Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)
  3. Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula
Ketiga gugus tersebut saling terkait dan membentuk “tulang punggung” yang sangat panjang bagi heliks ganda. Strukturnya dapat diibaratkan sebagai tangga, dimana ibu tangganya adalah gula deoksiribosa dan anak tangganya adalah susunan basa nitrogen. Sedangkan fosfat menghubungkan gula pada satu nukleotida ke gula pada nukleotida berikutnya untuk membentuk polinukleotida.
Basa nitrogen penyusun DNA terdiri dari basa purin, yaitu adenin (A) dan guanin (G), serta basa pirimidin yaitu sitosin atau cytosine (C) dan timin (T). Ikatan antara gula pentosa dan basa nitrogen disebut nukleosida. Ada 4 macam basa nukleosida yaitu :
  1. Ikatan A-gula disebut adenina atau adenosin deoksiribonukleosida (deoksiadenosin)
  2. Ikatan G-gula disebut guanina atau guanosin deoksiribonukleosida (deoksiguanosin)
  3. Ikatan C-gula disebut sitosina atau sitidin deoksiribonukleosida (deoksisitidin)
  4. Ikatan T-gula disebut timina atau timidin deoksiribonukleosida (deoksiribotimidin)
Ikatan asam-gula-fosfat disebut sebagai deoksiribonukleotida atau sering disebut nukleotida. Ada 4 macam deoksiribonukleotida, yaitu adenosin deoksiribonukleotida, timidin deoksiribonukleotida, sitidin deoksiribonukleotida, timidin deoksiribonukleotida. Nukleotida-nukleotida itu membentuk rangkaian yang disebut polinukleotida. DNA terbentuk dari dua utas poinukleotida yang saling berpilin.
Basa-basa nitrogen pada utas yang satu memiliki pasangan yang tetap dengan basa-basa nitrogen pada utas yang lain. Adenin berpasangan dengan timin dan guanin berpasangan dengan sitosin. Pasangan basa nitrogen A dan T dihubungkan oleh dua atom hidrogen (A=T). Adapun pasangan basa nitrogen C dan G dihubungkan oleh tiga atom hidrogen (C≡G). Dengan demikian, kedua polinukleotida pada satu DNA saling komplemen.
         RNA
           Asam ribonukleat (bahasa Inggris:ribonucleic acid, RNA) senyawa yang merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik.
           Fungsi RNA adalah sebagai material genetika pada beberapa virus dan penghubung antara DNA dan protein saat melakukan sintesis protein.
           Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus pentosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus pentosa dari nukleotida yang lain.
         Tipe RNA
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA ( messenger RNA ) atau RNAd ( RNA duta ), tRNA ( transfer RNA ) atau RNAt ( RNA transfer ), dan rRNA ( ribosomal RNA ) atau RNAr ( RNA ribosomal ).
         RNAd
RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA.RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma).Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida.RNAd berupa rantai tunggal yang relatif panjang.Berikut gambarnya :
         RNAr
RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom.Setiap subunit ribosom terdiri dari 30 – 46% molekul RNAr dan 70 – 80% protein.
         RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom.Pada salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian baa pendek ( disebut antikodon ).Suatu asam amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung antikodon.Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya pada RNAd.

         BIOSINTESIS PROTEIN
MEKANISME, tahap-tahap biosintesis protein :
  1. aktivasi
  2. inisiasi -> memulai
  3. elongasi -> perpanjangan
  4. terminasi
1. Biosintesis Protein
  • untuk membaca informasi genetik / kodon pada mRNA, DNA mentranskripsikan tRNA, setiap tRNA yang sesuai (yang mempunyai antikodon yang berkomplementer dengan kodon pada mRNA) mengikat salah satu dari 20 asam amino. Jadi ada 20 asam amino.
  • pengikatan asam amino oleh tRNA yang sesuai tersebut dikatalisis oleh enzim sintetase dengan menggunakan energi dari ATP sehingga terbentuk aminocyl-tRNA.
  • untuk setiap asam amino mempunyai enzim sintetase yang berbeda.
  • ekspresi gen -> protein

         GEN DAN KROMOSOM
Kromosom adalah struktur dalam inti sel yang terdiri dari DNA yang terikat dengan histon dan protein lain. Gen terbuat dari DNA (meskipun sebagian dari urutan DNA bukan bagian dari gen apapun). Gen disusun sepanjang kromosom dalam urutan yang kontinu. Struktur protein kromosom memungkinkan untuk aktivasi selektif (gen ditranskripsi menjadi protein) atau inaktivasi (gen tidak diungkapkan), dan dengan demikian untuk ekspresi diferensial dari genom dalam jenis sel yang berbeda dan ekspresi gen dalam urutan yang tepat selama perkembangan organisme atau pada berbagai kondisi metabolik.
Kromosom hadir dalam pasangan, yang diwarisi dari ibu (telur) dan yang lainnya dari ayah (sperma). Jadi, sel-sel somatik normal membawa dua versi gen (alela) yang biasanya sedikit berbeda dan disebut diploid, sedangkan sel germinal disebut haploid. Sel manusia normal mengandung 46 kromosom (22 pasang autosom dan 2 kromosom seks).
Gen adalah bagian kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom, yaitu dalam lokus yang mengendalikan ciri genetis suatu makhluk hidup. Gen diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya melalui suatu proses reproduksi. Dengan demikian, informasi yang menjaga keutuhan bentuk dan fungsi kehidupan suatu organisme dapat terjaga. Gen terdapat berpasangan dalam satu lokus pada kromosom homolog. masing-masing gen dalam pasangan itu disebut alel. Kedua alel dapat membawa ciri sifat yang sama atau berbeda, misalnya sifat tangkai panjang da tangkai pendek.


Kromosom adalah pembawa gen yang terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom terdiri dari DNA, RNA (asam ribo nukleat) dan protein. Kromosom homolog (2n) adalah kromosom yang terdapat berpasangan dan memiliki struktur dan komposisi yang sama. sel yang memiliki 2n kromosom (kromosom homolog) disebut sel diploid. Bila tidak berpasangan kromosom diberi simbol n kromosom. Sel dengan n kromosom adalah sel haploid, misalnya sel kelamin jantan saja atau sel kelamin betina saja.

Fungsi gen dan kromosom
Setiap gen dalam molekul DNA membawa instruksi untuk membuat satu jenis protein. Protein adalah molekul yang sangat penting yang melakukan banyak fungsi penting dalam organisme hidup. Misalnya, mereka melayani sebagai hormon, membawa pesan dari satu bagian tubuh ke bagian lain, mereka bertindak sebagai enzim, sehingga reaksi kimia mungkin yang menjaga sel hidup, dan mereka berfungsi sebagai bahan struktural dari mana sel-sel dapat dibuat. Setiap sel memiliki fungsi spesifik tertentu untuk melakukan. Tujuan dari sel tulang, misalnya, adalah untuk membuat tulang lebih. Tujuan dari sel pankreas, di sisi lain, mungkin untuk membuat senyawa insulin, yang mem- bantu dalam pembuatan glukosa (gula darah). Tugas gen dalam molekul DNA, oleh karena itu, adalah untuk mem- beritahu sel bagaimana memproduksi semua senyawa kimia yang berbeda (protein) yang mereka butuhkan untuk membuat agar berfungsi dengan baik.
         KROMATIN SEKS
Kromatin seks merupakan kromatin khusus yang dijumpai pada banyak sel yang berkaitan dengan kromosom seks .Kromatin seks dibedakan atas :
-        Kromatin X ® berkaitan dengan kromosom X
Kromatin X dapat dilihat pada inti sel dalam bentuk Barr body dan Draum stick
-        Kromatin Y ® berkaitan dengan kromosom Y
Kromatin Y dapat dilihat dalam bentuk Fluoressensi body (F. Body).
Kromosom yang menentukan jenis kelamin suatu organisme. Pada manusia, perempuan memiliki dua kromosom X, dan laki-laki memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y. Kromosom yang menentukan jenis kelamin (seks) individu. Manusia laki-laki memiliki X besar dan kromosom Y lebih kecil seks, sementara perempuan manusia memiliki dua kromosom X seks.
gonosom adalah kromosom yang menentukan jenis kelamin makhluk hidup, atau kromosom kelamin.

misalnya pada manusia, gonosom adalah kromosom nomor 23. Gonosom ada sepasang : X dan Y. setiap orang memiliki sepasang gonosom, kalo perempuan gonosomnya XX, kalo laki-laki gonosomnya XY.
Gonosom, disebut juga kromosom kelamin atau kromosom seks. Gonosom dapat menentukan jenis kelamin makhluk hidup. Jumlahnya sepasang pada sel somatis. Pada manusia dengan jumlah kromosom sel somatis 46 buah, terdapat 44 autosom dan 2 gonosom. Terdapat 2 jenis gonosom, yaitu X dan Y. Umumnya pada makhluk hidup, gonosom X menentukan jenis kelamin betina dan gonosom Y menentukan jenis kelamin jantan. Susunan gonosom wanita XX dan gonosom pria XY. Oleh karena itu, penulisan kromosom sel somatis (2n) adalah 44A + XY (pria) atau 44A + XX (wanita). Adapun untuk sel gamet (n) adalah 22A + X atau 22A + Y.
Gonosom (atau biasa disebut kromosom kelamin) adalah kromosom yang hanya terdapat pada sel gamet saja. Gonosom merupakan jenis kromosom yang menentukan jenis kelamin makhluk hidup. Pada manusia terdapat 2 jenis gonosom, yaitu XY (laki - laki) dan XX (perempuan)

         KARIOTIP
Kariotipe adalah sebuah tes yang menganalisis bentuk, jumlah dan ukuran kromosom seseorang. Kromosom adalah struktur sel yang membawa DNA atau gen. Kromosom ekstra, hilang atau tidak normal dapat menjelaskan masalah pertumbuhan dan perkembangan.

Susunan kromosom yang berurutan menurut panjang dan bentuk sentromernya kariotipe (karton:inti, types: bentuk). Karena setiap mahluk hidup memilki jumlah kromosom yang berbeda-beda, maka kariotipnya pun berbeda pula.
Kariotipe adalah menyusun kromosom yang sama berdasarkan panjang dan bentuknya
Peran kariotipe adalah  dengan menemukan kelainan pada kariotipe, dapat dicari hubunganya dengan kelainan yang terdapat pada anatomi, morfologi dan fisiologi seseorang
Kariotipe : Metode pengorganisasian kromosom suatu sel dalam kaitannya dengan jumlah, ukuran dan jenis.